Avril lavigne
When you’re gone
I always needed time on my own
I never thought i’d need you ther when i cry
And the days feel like years when i’m alone
And the bed when you lie is made up on your side
( @ ) When you walk away
I count the step that you take
Do you see how much i need you right now???
## When you’re gone, the pieces of my heart are missing you...
When you’re gone, the face i came to know is missing too
When you’re gone all the words i need to hear to always get me through the day
And make it OK, i miss you....
I have never felt this way before
Everything what i do, reminds me of you
And the clothes you left, they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do....
( back to @, back to ## )
We were made for each other, out here forever, i know we werw, ( yeah...yeah...)
All i ever wanted was for you to know, everything i do i give my heart and soul
I can hardly breathe, i need to feel you here with me.... ( yeaahh... )
Desember 02, 2010
November 27, 2010
pengantar bisnis tugas kelompok
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunia- Nya, kami telah dapat menyelesaikan tugas kami dalam membuat makalah untuk mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini kami susun dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati keadaan sebenarnya. Makalah ini berisi tentang bagaimana kegiatan perusahaan, khususnya dalam kegiatan produksi menghasilkan suatu barang. kami juga telah mencantumkan proses, bagian-bagian dari perusahaan yang berperan dalam kegiatan produksi, dan cara perusahaan mendistribusikannya.
Tak lupa, kami juga ingin berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yang berbentuk materi maupun non materi. Kami berterimakasih kepada khusunya Tuhan Yang Maha Esa, orang tua, karyawan-karyawan PT. JHHP, serta kepada Bapak Zuhad Incyaudin selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini, sehingga kami mengetahui tentang kegiatan perusahaan khususnya dalam kegiatan proses produksi.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang obyektif dan dapat membantu kami untuk lebih berusaha menyempurnakan makalah ini. Dan kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Jakarta, 22 November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.... 1
1.2 Tujuan............................................................................. 2
1.2.1 Tujuan khusus........................................................... 2
1.2.2 Tujuan umum 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengenalan Perusahaan…………………..…………………... 3
2.2 Kegiatan Perusahaan………………………………………… 3
2.3 Bentuk Organisasi Perusahaan…………………….………… 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 6
3.2 Kritik & Saran…………………………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN – LAMPIRAN……………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan materi mata kuliah Pengantar Bisnis 1, yaitu tentang proses produksi. Mengingat bahwa produksi itu adalah salah satu hal terpenting bagi perusahaan terutama bagi perusahaan manufaktur. Produksi merupakan jantung dari perusahaan. Dimana apabila proses produksi ini tidak berjalan, maka matilah perusahaan tersebut karena tidak ada produk yang dihasilkan dan secara otomatis tidak akan ada penghasilan bahkan keuntungan.
Kami juga mengingat bahwa kemajuan perusahaan amat penting untuk membangun ekonomi negara. Karena penghasilan dari dalam negeri juga akan turut mengembangkan pendapatan negara. Selain itu, kami juga ingin mengetahui sebagaimana jauhnya cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya dalam berpartisipasi meningkatkan penghasilan negara terutama dari proses produksinya.
Indonesia saat ini sedang mengalami masalah dalam bidang ekonomi. Entah di ibu kota bahkan didaerah sekalipun. Mengingat bahwa akibat bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini, telah menghancurkan fasilitas-fasilitas negara dan kita pun harus menanggung kerugiannya. Oleh karena itu, menurut kami, perusahaan manufaktur juga dapat membantu pengembalian kembali fasilitas-fasilitas negara, dengan cara menghasilkan produk yang akan mendatangkan pajak yang dibayarkan ke negara, dan dari negara akan dilakukan pembangunan kembali fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Khusus
Memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
Mendapatkan nilai tambah dari mata kuliah Pengantar Bisnis.
1.2.2 Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana suatu perusahaan melakukan proses produksi.
Mengetahui bagaimana cara perusahaan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Menambah pengetahuan untuk bekal pada saat telah memasuki masa kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGENALAN PERUSAHAAN
PT. JOHNSON HOME HYGIENE PRODUCTS, beralamat di gedung Mid Plaza, lantai 16-17, Jalan Jendral Sudirman Kav 10-11,Jakarta 10220, Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan akusisi dari perusahaan BAYER AG oleh SC JOHNSON pada tahun 2003. Perusahaan ini didirikan berdasarkan produk unit bisnis. Perusahaan ini memfokuskan pada pengembangan produk konsumen. PT. JOHNSON HOME HYGIIENE adalah perusahaan yang mempunyai beberapa kelompok, yaitu:
JHHP Head Office – Mid Plaza, Jakarta
Berperan sebagai kepala dari semua kelompok JHHP serta pengatur kelompok JHHP.
Factory JHHP I – Pulo Gadung, Jakarta
Berperan sebagai pembuat formula, pengisian, pengemasan, produksi, dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi rumah tangga.
Factory JHHP II – PT Walet Kencana Perkasa, Surabaya
Berperan sebagai penyedia bahan baku unutk produk pembasmi nyamuk.
Factory JHHP III – PT. Inti Perkasa Kimiatama , Medan
Berperan sebagai pembuat, pengolah dan memasarkan obat pembasmi nyamuk.
JHHP Distribution Company – PT. Ultramos Jaya, Jakarta
Bertugas sebagai pendistribusi produk.
2.2 KEGIATAN PERUSAHAAN
JHHP mempunyai beberapa distribution chanel dibeberapa daerah di setiap provinsi sehingga proses distribusinya langsung ke mereka dengan cara darat dan laut.
Distribution chanel yang bekerjasama dengan PT.JHHP ada dua kelompok yaitu Lokal dan Interlokal. Contohnya ada beberapa di daerah Jakarta yang dapat langsung didistribusikanya ke modern trade seperti carefour, hypermarket, hero, termasuk untuk penjualan kepasar PT.JHHP harus langsung melalui distribution chanel.
Bentuk kerjasama yang terdapat di PT.JHHP yaitu bekerjasama dengan vendor-vendor dan customers yang sebelumnya sudah ditetapkan. Vendor-vendor dan customers tersebut meliputi kegiatan produksi dan non produksi.
Proses produksi yang dilakukan oleh PT.JHHP yang pertama ialah membuat raw material di pabrik yang terdapat di medan yaitu PT.INTI PERKASA KIMIATAMA. Selanjutnya dengan formula yang sudah ditetapkan secara global dan sudah melalui proses SAP serta sudah melewati tahap packing maka produk tersebut sudah bisa dan layak untuk dijual.
2.3 BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN
Keterangan :
• Managing Director :
- bertanggung jawab atas kepemimpinan perusahaan, strategi yang ditetapkan, badan hukum dan pemerintah perwakilan dengan pihak luar.
• Sales :
- untuk merencanakan, mengkoordinasikan, memimpin dan mengendalikan semua operasi jaringan di Indonesia.
- untuk memilih, melatih, mengembangkan dan mengawasi semua distributor dan tim penjualan mereka.
• Marketing :
- untuk mengelola, membangun dan mengembangkan merek dan rencana pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Finance :
- untuk mengelola, mengendalikan, memastikan semua kegiatan dan masalah keuangan perusahaan sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Operations :
- untuk memimpin dan mengatur semua aspek operasi.
- untuk mengirim permintaan dengan kualitas produksi dan harga kualitas.
- untuk menjaga keselamatan dan standar lingkungan berdasarkan peraturan
• HRD :
- untuk merencanakan, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan calon karyawan hrd, seperti seleksi, pelatihan dan pengembangan karyawan, produktivitas tenaga kerja, keselamatan dan jasa pendukung kepada karyawan.
- untuk memastikan penggunaan dan atau administrasi tenaga kerja dan sumber daya untuk berjalan efektif dan sesuai dengan kebijakan standar, hukum dan etika.
- untuk mengembangkan strategi dan melaksanakan kebijakan dan program untuk memaksimalkan kontribusi karyawan dalam tujuan bisnis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan yang bergerak di bidang industri, atau bisa dikatakan yang melakukan proses produksi untuk menghasilkan suatu produk atau barang, bisa menambah ekonomi bangsa dengan pajak dari setiap produknya. Tidak hanya itu, produksi juga tidak terlepas dari peran beberapa bagian dalam perusahaan. Dari mulai bagian penjualan, keuangan, pemasaran, operasional, sampai di bagian HRD. Semua bagian itu akan terkait untuk membangun suatu proses produksi dalam suatu perusahaan. Dan tentu saja, perusahaan industri membutuhkan beberapa peran dari perusahaan lain untuk dapat membantu menjalankan kegiatan produksi tersebut.
3.2 Kritik dan Saran
Dari penyusunan makalah ini, kami juga membutuhkan kritik dari pembaca. Kritik tersebut kami harapkan bersifat obyektif dan membangun, sehingga kami dapat mengoreksi kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Kami juga menyarankan kepada pembaca untuk dapat menggunakan dan memanfaatkan makalah kami ini sebaik-baiknya dan sebagaimana mestinya. Dengan begitu, kami dan pembaca dapat melakukan hubungan timbal balik dan komunikasi dua arah.
DAFTAR PUSTAKA
www.scjohnson.com
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LOGO PRODUK-PRODUK PT. JHHP
HOME CLEANING
AIR CARE
PEST CONTROL
HOME STORAGE PRODUCTS
AUTO CARE PRODUCTS
FOTO BERSAMA KARYAWAN JHHP
Puji syukur kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunia- Nya, kami telah dapat menyelesaikan tugas kami dalam membuat makalah untuk mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini kami susun dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati keadaan sebenarnya. Makalah ini berisi tentang bagaimana kegiatan perusahaan, khususnya dalam kegiatan produksi menghasilkan suatu barang. kami juga telah mencantumkan proses, bagian-bagian dari perusahaan yang berperan dalam kegiatan produksi, dan cara perusahaan mendistribusikannya.
Tak lupa, kami juga ingin berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yang berbentuk materi maupun non materi. Kami berterimakasih kepada khusunya Tuhan Yang Maha Esa, orang tua, karyawan-karyawan PT. JHHP, serta kepada Bapak Zuhad Incyaudin selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini, sehingga kami mengetahui tentang kegiatan perusahaan khususnya dalam kegiatan proses produksi.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang obyektif dan dapat membantu kami untuk lebih berusaha menyempurnakan makalah ini. Dan kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Jakarta, 22 November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.... 1
1.2 Tujuan............................................................................. 2
1.2.1 Tujuan khusus........................................................... 2
1.2.2 Tujuan umum 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengenalan Perusahaan…………………..…………………... 3
2.2 Kegiatan Perusahaan………………………………………… 3
2.3 Bentuk Organisasi Perusahaan…………………….………… 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 6
3.2 Kritik & Saran…………………………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN – LAMPIRAN……………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan materi mata kuliah Pengantar Bisnis 1, yaitu tentang proses produksi. Mengingat bahwa produksi itu adalah salah satu hal terpenting bagi perusahaan terutama bagi perusahaan manufaktur. Produksi merupakan jantung dari perusahaan. Dimana apabila proses produksi ini tidak berjalan, maka matilah perusahaan tersebut karena tidak ada produk yang dihasilkan dan secara otomatis tidak akan ada penghasilan bahkan keuntungan.
Kami juga mengingat bahwa kemajuan perusahaan amat penting untuk membangun ekonomi negara. Karena penghasilan dari dalam negeri juga akan turut mengembangkan pendapatan negara. Selain itu, kami juga ingin mengetahui sebagaimana jauhnya cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya dalam berpartisipasi meningkatkan penghasilan negara terutama dari proses produksinya.
Indonesia saat ini sedang mengalami masalah dalam bidang ekonomi. Entah di ibu kota bahkan didaerah sekalipun. Mengingat bahwa akibat bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini, telah menghancurkan fasilitas-fasilitas negara dan kita pun harus menanggung kerugiannya. Oleh karena itu, menurut kami, perusahaan manufaktur juga dapat membantu pengembalian kembali fasilitas-fasilitas negara, dengan cara menghasilkan produk yang akan mendatangkan pajak yang dibayarkan ke negara, dan dari negara akan dilakukan pembangunan kembali fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Khusus
Memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
Mendapatkan nilai tambah dari mata kuliah Pengantar Bisnis.
1.2.2 Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana suatu perusahaan melakukan proses produksi.
Mengetahui bagaimana cara perusahaan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Menambah pengetahuan untuk bekal pada saat telah memasuki masa kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGENALAN PERUSAHAAN
PT. JOHNSON HOME HYGIENE PRODUCTS, beralamat di gedung Mid Plaza, lantai 16-17, Jalan Jendral Sudirman Kav 10-11,Jakarta 10220, Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan akusisi dari perusahaan BAYER AG oleh SC JOHNSON pada tahun 2003. Perusahaan ini didirikan berdasarkan produk unit bisnis. Perusahaan ini memfokuskan pada pengembangan produk konsumen. PT. JOHNSON HOME HYGIIENE adalah perusahaan yang mempunyai beberapa kelompok, yaitu:
JHHP Head Office – Mid Plaza, Jakarta
Berperan sebagai kepala dari semua kelompok JHHP serta pengatur kelompok JHHP.
Factory JHHP I – Pulo Gadung, Jakarta
Berperan sebagai pembuat formula, pengisian, pengemasan, produksi, dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi rumah tangga.
Factory JHHP II – PT Walet Kencana Perkasa, Surabaya
Berperan sebagai penyedia bahan baku unutk produk pembasmi nyamuk.
Factory JHHP III – PT. Inti Perkasa Kimiatama , Medan
Berperan sebagai pembuat, pengolah dan memasarkan obat pembasmi nyamuk.
JHHP Distribution Company – PT. Ultramos Jaya, Jakarta
Bertugas sebagai pendistribusi produk.
2.2 KEGIATAN PERUSAHAAN
JHHP mempunyai beberapa distribution chanel dibeberapa daerah di setiap provinsi sehingga proses distribusinya langsung ke mereka dengan cara darat dan laut.
Distribution chanel yang bekerjasama dengan PT.JHHP ada dua kelompok yaitu Lokal dan Interlokal. Contohnya ada beberapa di daerah Jakarta yang dapat langsung didistribusikanya ke modern trade seperti carefour, hypermarket, hero, termasuk untuk penjualan kepasar PT.JHHP harus langsung melalui distribution chanel.
Bentuk kerjasama yang terdapat di PT.JHHP yaitu bekerjasama dengan vendor-vendor dan customers yang sebelumnya sudah ditetapkan. Vendor-vendor dan customers tersebut meliputi kegiatan produksi dan non produksi.
Proses produksi yang dilakukan oleh PT.JHHP yang pertama ialah membuat raw material di pabrik yang terdapat di medan yaitu PT.INTI PERKASA KIMIATAMA. Selanjutnya dengan formula yang sudah ditetapkan secara global dan sudah melalui proses SAP serta sudah melewati tahap packing maka produk tersebut sudah bisa dan layak untuk dijual.
2.3 BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN
Keterangan :
• Managing Director :
- bertanggung jawab atas kepemimpinan perusahaan, strategi yang ditetapkan, badan hukum dan pemerintah perwakilan dengan pihak luar.
• Sales :
- untuk merencanakan, mengkoordinasikan, memimpin dan mengendalikan semua operasi jaringan di Indonesia.
- untuk memilih, melatih, mengembangkan dan mengawasi semua distributor dan tim penjualan mereka.
• Marketing :
- untuk mengelola, membangun dan mengembangkan merek dan rencana pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Finance :
- untuk mengelola, mengendalikan, memastikan semua kegiatan dan masalah keuangan perusahaan sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Operations :
- untuk memimpin dan mengatur semua aspek operasi.
- untuk mengirim permintaan dengan kualitas produksi dan harga kualitas.
- untuk menjaga keselamatan dan standar lingkungan berdasarkan peraturan
• HRD :
- untuk merencanakan, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan calon karyawan hrd, seperti seleksi, pelatihan dan pengembangan karyawan, produktivitas tenaga kerja, keselamatan dan jasa pendukung kepada karyawan.
- untuk memastikan penggunaan dan atau administrasi tenaga kerja dan sumber daya untuk berjalan efektif dan sesuai dengan kebijakan standar, hukum dan etika.
- untuk mengembangkan strategi dan melaksanakan kebijakan dan program untuk memaksimalkan kontribusi karyawan dalam tujuan bisnis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan yang bergerak di bidang industri, atau bisa dikatakan yang melakukan proses produksi untuk menghasilkan suatu produk atau barang, bisa menambah ekonomi bangsa dengan pajak dari setiap produknya. Tidak hanya itu, produksi juga tidak terlepas dari peran beberapa bagian dalam perusahaan. Dari mulai bagian penjualan, keuangan, pemasaran, operasional, sampai di bagian HRD. Semua bagian itu akan terkait untuk membangun suatu proses produksi dalam suatu perusahaan. Dan tentu saja, perusahaan industri membutuhkan beberapa peran dari perusahaan lain untuk dapat membantu menjalankan kegiatan produksi tersebut.
3.2 Kritik dan Saran
Dari penyusunan makalah ini, kami juga membutuhkan kritik dari pembaca. Kritik tersebut kami harapkan bersifat obyektif dan membangun, sehingga kami dapat mengoreksi kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Kami juga menyarankan kepada pembaca untuk dapat menggunakan dan memanfaatkan makalah kami ini sebaik-baiknya dan sebagaimana mestinya. Dengan begitu, kami dan pembaca dapat melakukan hubungan timbal balik dan komunikasi dua arah.
DAFTAR PUSTAKA
www.scjohnson.com
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LOGO PRODUK-PRODUK PT. JHHP
HOME CLEANING
AIR CARE
PEST CONTROL
HOME STORAGE PRODUCTS
AUTO CARE PRODUCTS
FOTO BERSAMA KARYAWAN JHHP
Indonesi Berduka ( tulisan )
INDONESIA BERDUKA
Semakin banyak penderitaan yang dialami oleh Indonesia. Ibu pertiwi menangis lagi. Bencana yang diawali dari banjir bandang di Wasior, Papua, ditambah Tsunami yang lagi-lagi terjadi di Mentawai, dan yang baru-baru ini terjadi adalah Meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta. Apa yang seharusnya dapat kita lakukan untuk menolong bangsa Indonesia kita ini???
Kesedihan pun tambah terasa saat salah satu berita di televisi mengatakan bahwa saat terjadinya bencana di Indonesia, pemerintah sedang asyik-asyiknya berlibur ke luar negeri, yang menambah penderitaan korban-korban bencana. Apakah yang sebenarnya di pikirkan oleh pemerintah kita sekarang??? Mereka seakan lepas tangan, hal ini juga dibuktikan dengan ketidak sigapan pemerintah dalam menangani bencana, seperti persediaan makanan, dan obat-obatan. Sampai-sampai, harus orang-orang biasa saja, yang tidak mempunyai jabatan yang mau menolong dengan membuatkan mereka makan siang. Bahkan, sampai ada warga yang mau menyediakan rumah mereka sebagai posko bantuan pengungsian para korban. Mereka semua ikhlas karena rasa iba dan solidaritas sebagai sesama manusia.
Sungguh sebuah fenomena yang aneh menurut saya. Pada saat Indonesia sedang berduka, pemerintah masih asyik memperebutkan posisi jabatan. Seperti yang terjadi di suatu profinsi di Indonesia, yang terlibat adu argumentasi sampai ingin bermain fisik, hanya untuk memperebutkan kursi jabatan. Belum lagi isu-isu pembangunan gedung DPR yang baru yang akan menghabiskan uang negara bermilyar-milyar. Padahal, gedung DPR yang lama masih layak pakai. Apa lagi yang kurang dari fasilitas yang diberikan oleh negara kepada para pejabat negara itu???
Sedangkan kinerja mereka belum menunjukkan hasil “baik”. Kemiskinan masih ada dimana-mana. Bayangkan jika uang bermilyar-milyar itu digunakan untuk membangun lapangan kerja untuk para pengangguran. Dan untuk memeberikan setidaknya santunan kepada para kepala keluarga di beberapa daerah??? Saya fikir itu akan lebih bermanfaat ketimbang membangun sesuatu yang belim jelas kegunaannya. Apa kita tahu, bila pemerintah mambangun gedung DPR yang baru, akan menambahkan kinerja para pejabat pemerintah??? Apakan para anggota yang “tidur” saat rapat digelar di “rumah DPR “ itu akan berkurang??? Semua hal itu tidak pasti.
Sebenarnya, bencana-bencana yang terjadi di Indonesia merupakan “tamparan” untuk pemerintah. Bagaimana mereka bisa mengatasi bencana-bencana dengan baik. Bukan malah menyalahkan mereka yang tinggal di sekitar lokasi bencana. Semua orang tidak tahu apa yang akan terjadi di dunia.
Selain Gunung Merapi, akhir-akhir ini diberitakan bahwa gunung-gunung yang lain juga ikut beraktivitas mengeluarkan awan panas dan lahar dingin. Salah satunya adalah Gunung Bromo. Satusnya kini telah berganti dari waspada menjadi awas. Walaupun para warga dan wisatawan belum mau dievakuasi, tetapi bisa saja suatu saat, dekat atau tidak, Gunung Bromo akan meletus. Dan kita pasti berharap bahwa bencana ini tidak terjadi seperti Gunung Merapi. Nah, kita akan melihat perkembangan penanganan pemerintah terhadap bencana-bencana selanjutnya.
Semakin banyak penderitaan yang dialami oleh Indonesia. Ibu pertiwi menangis lagi. Bencana yang diawali dari banjir bandang di Wasior, Papua, ditambah Tsunami yang lagi-lagi terjadi di Mentawai, dan yang baru-baru ini terjadi adalah Meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta. Apa yang seharusnya dapat kita lakukan untuk menolong bangsa Indonesia kita ini???
Kesedihan pun tambah terasa saat salah satu berita di televisi mengatakan bahwa saat terjadinya bencana di Indonesia, pemerintah sedang asyik-asyiknya berlibur ke luar negeri, yang menambah penderitaan korban-korban bencana. Apakah yang sebenarnya di pikirkan oleh pemerintah kita sekarang??? Mereka seakan lepas tangan, hal ini juga dibuktikan dengan ketidak sigapan pemerintah dalam menangani bencana, seperti persediaan makanan, dan obat-obatan. Sampai-sampai, harus orang-orang biasa saja, yang tidak mempunyai jabatan yang mau menolong dengan membuatkan mereka makan siang. Bahkan, sampai ada warga yang mau menyediakan rumah mereka sebagai posko bantuan pengungsian para korban. Mereka semua ikhlas karena rasa iba dan solidaritas sebagai sesama manusia.
Sungguh sebuah fenomena yang aneh menurut saya. Pada saat Indonesia sedang berduka, pemerintah masih asyik memperebutkan posisi jabatan. Seperti yang terjadi di suatu profinsi di Indonesia, yang terlibat adu argumentasi sampai ingin bermain fisik, hanya untuk memperebutkan kursi jabatan. Belum lagi isu-isu pembangunan gedung DPR yang baru yang akan menghabiskan uang negara bermilyar-milyar. Padahal, gedung DPR yang lama masih layak pakai. Apa lagi yang kurang dari fasilitas yang diberikan oleh negara kepada para pejabat negara itu???
Sedangkan kinerja mereka belum menunjukkan hasil “baik”. Kemiskinan masih ada dimana-mana. Bayangkan jika uang bermilyar-milyar itu digunakan untuk membangun lapangan kerja untuk para pengangguran. Dan untuk memeberikan setidaknya santunan kepada para kepala keluarga di beberapa daerah??? Saya fikir itu akan lebih bermanfaat ketimbang membangun sesuatu yang belim jelas kegunaannya. Apa kita tahu, bila pemerintah mambangun gedung DPR yang baru, akan menambahkan kinerja para pejabat pemerintah??? Apakan para anggota yang “tidur” saat rapat digelar di “rumah DPR “ itu akan berkurang??? Semua hal itu tidak pasti.
Sebenarnya, bencana-bencana yang terjadi di Indonesia merupakan “tamparan” untuk pemerintah. Bagaimana mereka bisa mengatasi bencana-bencana dengan baik. Bukan malah menyalahkan mereka yang tinggal di sekitar lokasi bencana. Semua orang tidak tahu apa yang akan terjadi di dunia.
Selain Gunung Merapi, akhir-akhir ini diberitakan bahwa gunung-gunung yang lain juga ikut beraktivitas mengeluarkan awan panas dan lahar dingin. Salah satunya adalah Gunung Bromo. Satusnya kini telah berganti dari waspada menjadi awas. Walaupun para warga dan wisatawan belum mau dievakuasi, tetapi bisa saja suatu saat, dekat atau tidak, Gunung Bromo akan meletus. Dan kita pasti berharap bahwa bencana ini tidak terjadi seperti Gunung Merapi. Nah, kita akan melihat perkembangan penanganan pemerintah terhadap bencana-bencana selanjutnya.
November 26, 2010
bab 7 pengantar bisnis
BAB 7
PEMASARAN
PENGERTIAN PEMASARAN DAN KONSEP PEMASARAN
PENGERTIAN PEMASARAN
Kenyataannya, pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh dari pengertian tentang: penjualan; perdagangan; dab distribusi. Menurut gambaran William J. Pemasaran adalah sistem dari keseluruhan kegiatan usaha yang meliputi perencanaan, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang dan jasa untuk pemuasan kebutuhan manusia atau pembeli yang ada maupun yang potensial. Dapat diketahui dari definisi tersebut bahwa pemasaran sudah terjadi jauh dari sebeblum barang diproduksi.
PENCIPTAAN FAEDAH BAGI KONSUMEN
Pemasaran adala termasuk suatu kegiatan yang akan menciptakan suatu nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi akan menentukan harga barang dan jasa. Selain pemasaran, masih ada kegiatan-kegiatan yang akan menciptakan nilai ekonomi, diantaranya; produksi ( pembuatan barang ) dan konsumsi ( penggunaan barang ). Dalam perekonomian jaman sekarang, suatu perusahaan harus memiliki faedah, yaitu kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan 5 faedah, diantaranya; faedah bentuk (form utility), faedah waktu (time utility), faedah tempat (place utility), faedah milik (ownership utility), dan faedah informasi (information utility).
Dari kelima faedah tersebut, pemasaran dapat membentuk 4 faedah, yaitu faedah waktu, tempat, milik, dan informasi. Sedangkan faedah bentuk dibentuk oleh kegiatan produksi.
KONSEP PEMASARAN
Marketing Concept merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Perusahaan yang menganut konsep pemasaran ini tidak hanya sekedar menjual, tetapi perusahaan juga harus memperhatikan konsumen serta kebutuhannya. Secara definitif, Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
PENDEKATAN STUDI PEMASARAN
Pendekatan yang dapat dipelajari dalam pemasaran; pendekatan serba fungsi (functional approach), serba lembaga (institutional approach), serba baranag (commodity approach), serba manajemen (managerial approach), serba sistem (total system approach).
1. Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah dan macam fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Fungsi pokok pemasaran; penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarsisasi dan grading, dan pengumpulan informasi pasar. Dan dari kedelapan fungsi tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga macam fungsi; fungsi pertukaran (pembelian dan penjualan), fungsi penyediaan fisik (pengangkutan dan penyimpanan), fungsi penunjang (pembelanjaan, penanggungan resiko, standardisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar.
PENDEKATAN SERBA LEMBAGA
Mempelajari tentang pemasaran dari segi organisasi/lembaga yang terlibat dalam kegiatan usaha, diantaranya; penyedia bahan/supplier, produsen, perantara pedagang, perantara agen, perusahaan saingan, pembeli akhir.
PENDEKATAN SERBA BARANG
Disebut juga pendekatan organisasi industri yang melibatkan tentang studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke titik konsumen akhir atau konsumen industri.
PENDEKATAN SERBA MANAJEMEN
Menitik beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Disini pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri dari variabel yang dapat dikontrol seperti produk, harga, dan promosi. Atau bisa juga variabel lingkungan. Jadi, pendekatan ini menekankan pada masalah-masalah yang dihadapi oleh produsen.
PENDEKATAN SERBA SISTEM
Adapun yang disebut dengan sistem pemasaran; yaitu kumpulan lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang yang saling memberikan pengaruh antara perusahaan dengan pasarnya. Dalam bentuk sederhana, elemen yang saling berinteraksi dalam sistem pemasaran adalah organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya.
STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Pemasaran dipegang oleh seorang manajer, yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Dan terdapat sub-sub bagian yang dibawahi oleh manajer pemasaran diantaranya: 1. Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang yang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah; perencanaan dan perdagangan, periklanan, riset pemasaran, dll. Sedangkan yang ke 2. Sub bagian penjualan umum, yang bertanggung jawab dalam masalah penjualan lapangan dan kegiatan kantor penjualan
PASAR
PENGERTIAN PASAR
Pasar dapat dianggap suatu tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Definisi pasar menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang memeliki keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar; orang, daya beli, dan kemauan.
MACAM-MACAM PASAR
Pada pokoknya, pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu;
1. Pasar Konsumen; dimana para pembeli barang yang dimaksudkan untuk dikonsumsikan.
2. Pasar Industri; individu-individu dan lembaga yang membeli barang untuk dipakai lagi untuk memproduksi barang lain yang akan dijual.
3. Pasar Penjual; dimana para pembeli yang dimaksudkan untuk untuk dijual atau disewakan kembali.
4. Pasar Pemerintah; dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintahan.
SEGMENTASI PASAR
Adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari satu produk kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
MARKETING MIX DAN PRODUK
PENGERTIAN MARKETING MIX
Dalam pemasaran, terdapat keputusan-keputusan yang dapat dikelompokkan kedalam 4 strategi; strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi, yang akan membentuk Marketing Mix yaitu kombinasi dari keempat strategi tersebut yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.
PENGERTIAN BARANG
Barang /Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
PENGGOLONGAN BARANG MENURUT TINGKAT PEMAKAIAN DAN KEKONGKRITANNYA
1. Barang Tahan Lama (Durable Goods); barang-barang yang dapat dipakai berkali-kali dan dalam jangka waktu yang lama.
2. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods); barang-barang yang hanya dapat dipakai satu kali saja dan dipakai dalam jangka waktu yang relatif sedikit.
3. Jasa; kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
PENGGOLONGAN BARANG MENURUT TUJUAN PEMAKAINYA
1. Barang Konsumsi; barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Yang dapat digolongkan kedalam; barang konveniein, barang shopping,barang spesial.
2. Barang Industri; barangt-barang yang dibeli dan untuk diproses lagi untuk dapat menghasilkan barang yang baru. Barang industri dapat dibedakan lagi menjadi; bahan baku, komponen dan barang setengah jaid, perlengkapan operasi, instalasi, peralatan ekstra.
SIKLUS KEHIDUPAN BARANG (PRODUCT LIFE CYCLE)
Siklus kehidupan barang terdiri atas lima tahap diantaranya; tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, sereta tahap kemunduran.
1. Tahap Perkenalan; barang mulai dipasarkan.
2. Tahap Pertumbuhan; kurve penjualan semakin meningkat dengan cepat karena permintaan yang meningkat.
3. Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan; penjualan tetap meningkat namun pada waktu berikutnya cenderung turun.
4. Tahap Kemunduran; penjualan semakin menurun serta labanya dan cenderung mengalami kerugian.
MERK
Brand atau Merk adalah suatu nama, istilah atau disain rancangan atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang serta untuk membedakan dari barang-barang yang dihasilkan oleh para pesaing.
SALURAN PEMASARAN
PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang dipakai oleh produsen untuk menyalurkan barang sampai pada konsumen. Adapun lembaga yang ikut andil dalam kegiatan saluran distribusi ini; produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.
ALTERNATIF SALURAN DISTRIBUSI UNTUK BARANG KONSUMSI DAN BARANG INDUSTRI
Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang, pakai perantara maupun tidak. Perantara adalah adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi diantara produsen dan konsumen. Adapun macam-macam perantara yang ada adalah; pedagang besar, pengecer, agen. Adapun perbedaan saluran distribusi, diantaranya; saluran 1 sampai dengan saluran sembilan. Dimana setiap saluran mempunyai perbedaan menurut panjang kegiatan salurannya serta perantaranya.
SALURAN DISTRIBUSI GANDA
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah dalak hal saluran distribusi, diantaranya; jenis barang yang dipasarkan, produsen yang menghasilkan produk, penyalur barang, dan pasar yang dituju.
Suatu perusahaan akan mencapai pasar yang berbeda, apabila mereka menjual; barang yang sama atau barang yang tidak ada kaitannya sama sekali.
PERANTARA SALURAN
Jenis-jenis perantara;
1. Pedagang Besar; pedagang besar dengan fungsi penuh ( melaksanakan seluruh fungsi pemasaran ). Dan pedagang besar dengan fungsi terbatas ( melaksanakan satu atau beberapa fungsi pemasaran ).
2. Pengecer; sangat berfungsi karena berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Jenis-jenis pengecer: General Merchandise Store ( menyediakan berbagai macam barang ), Single Line Store ( menyediakan barang-barang menurut kelompok barangnya ), Speciality Store ( menjual barang dengan jumlah yang terbatas )
3. Agen; adapun jenis-jenis agen yaitu agen penjualan, agen pembelian, agen pengangkutan.
JUMLAH PERANTARA DALAM SALURAN
1. Distribusi Intensif; menggunakan sebanyak mungkin penyalur ( jenis barang konvinien dan barang industri )
2. Distribusi Selektif; menggunakan sebatas penyalur dan untuk daerah geografis tertentu ( jenis barang shipping atau spesial ).
3. Distribusi Eksekutif; menggunakan hanya satu penyalur ( jenis barang industri jenis instalasi ).
DISTRIBUSI FISIK
Dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat dan waktu tertentu. Pada pokoknya, dua masalah penting dalam distribusi fisik yaitu pengangkutan dan penyimpanan.
1. Pengangkutan; pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang biasa diserahkan pada agen pengangkutan dengan dua cara, yaitu;
a. Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya; dengan truk, kereta apai, pipa, pesawat udara, dan kapal.
b. Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya; agen pengangkutan umum ( common carrier), agen pengangkutan kontrak ( contract carrier ), agen pengangkutan sendiri ( private carrier ), perantara pengangkutan ( freight forwarder ).
2. Penyimpanan; perusahaan dapat menyewa fasilitas yang disebut dengan gudang umum ( public worehouse).
PENENTUAN HARGA
ARTI PENTINGNYA HARGA
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip manajemen dalam penentuan harga adalah menitikberatkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT HARGA
1. Keadaan Perekonomian
2. Penawaran dan Permintaan; menurut teori, harga akan ditentukan pada suatu titik pertemuan antara kurve permintaan dan kurve penawaran.
3. Elastisitas Permintaan; sifat permintaan pasar. Adapun yang dikenal dengan istilah: inelastis ( perubahan harga untuk perubahan yang kecil terhadap volumenya ); elastis ( perubahan harga untuk perubahan yang semakin besar terhadap perubahan volumenya ); unitary elasticity ( perubahan harga akan mempengaruhi perubahan volume dengan proposional yang sama ).
4. Persaingan; persaingan tidak sempurna, oligopoli, monopoli.
5. Biaya; dasra penentuan harga
6. Tujuan Perusahaan; laba maksimum, volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, kembalinya modal dalam waktu tertentu.
7. Pengawasan Pemerintah
METODE-METODE PENETAPAN HARGA
1. Penetapan Harga Biaya Plus ( Cost Plus Pricing Method );
Biaya Total + Marjin = Harga Jual
2. Penetapan Harga Mark Up ( Mark Up Pricing Method )
Harga Beli + Mark Up = Harga Jual
3. Penetapan Harga Break Even ( Break Even Pricing Method )
Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel. Penghasilan Total adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh perusahaan dari penjualan produknya.
4. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar; harga tidak didasarkan oleh biaya tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
POLITIK PENETAPAN HARGA
1. Penetapan Harga Psikologis; untuk penjualan barang tingkat pengecer.
2. Price Lining; lebih banyak digunakam oleh pengecer daripada pedagang besar atau produsen.
3. Potongan Harga; pengurangan dari harga yang ada ( discount ). Contohnya ; potongan kuantitas, potongan dagang, potongan tunai, potongan musiman.
4. Penetapan Harga Geografis; pertimbangan ongkos angkut dan ongkos kirim. Diantaranya F.O.B Tempat Asal ( Point of Origin ) dimana ongkos angkut ditanggung pembeli, dan F.O.B Tujuan ( Destination ) dimana ongkos angkut ditanggung penjual beserta keamanannya.
PROMOSI DAN PERIKLANAN
PROMOSI
Merupakan suatu variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasar. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan promosi terdiri dari:
1. Periklanan; komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media.
a. Tujuan Periklanan; menjual atau meningkatkan penjualan barang atau jasa. Atau ada tujuan lain dari periklanan salah satunya; mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b. Jenis Periklanan; Periklanan Barang dan Periklana Kelembagaan.
c. Media Periklanan; Surat Kabar, majalah, Radio, Televisi Pos Langsung, Biro Periklanan.
PERSONAL SELLING, PROMOSI, PENJUALAN DAN PUBLISITAS
PERSONAL SELLING
Adalah interaksi antar individu, saling bertatap muka untuk menciptakan hubungan yang baik dalam pertukaran yang saling menguntungkan.
1. Proses Personal Selling
a. Persiapan Sebelum Penjualan
b. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
c. Pendekatan Pendahuluan
d. Melakukan Penjualan
e. Pelayanan Setelah Penjualan
2. Jenis Tugas Penjualan dan salesman
a. Trade Selling dan Merchandising Salesman
b. Missionary Selling dan Detailman
c. Technical Selling dan Sales Engineer
d. New Bussiness Selling dsn Pioneer Product Salesman
PROMOSI PENJUALAN
Promosi penjualan hanya menyangkut satu kegiatan promosi. Kegiatan ini membutuhkan alat-alat, seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hafiah, contoh barang, dsb.
PUBLISITAS
Merupakan suatu kegiatan dalam promosi yang dilakukan melalui suatu media. Sering publisitas tidak bersifat objektif, ada yang sifatnya menjelek-jelekkan dan ada pula yang menyanjung-nyanjung.
PEMASARAN
PENGERTIAN PEMASARAN DAN KONSEP PEMASARAN
PENGERTIAN PEMASARAN
Kenyataannya, pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh dari pengertian tentang: penjualan; perdagangan; dab distribusi. Menurut gambaran William J. Pemasaran adalah sistem dari keseluruhan kegiatan usaha yang meliputi perencanaan, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang dan jasa untuk pemuasan kebutuhan manusia atau pembeli yang ada maupun yang potensial. Dapat diketahui dari definisi tersebut bahwa pemasaran sudah terjadi jauh dari sebeblum barang diproduksi.
PENCIPTAAN FAEDAH BAGI KONSUMEN
Pemasaran adala termasuk suatu kegiatan yang akan menciptakan suatu nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi akan menentukan harga barang dan jasa. Selain pemasaran, masih ada kegiatan-kegiatan yang akan menciptakan nilai ekonomi, diantaranya; produksi ( pembuatan barang ) dan konsumsi ( penggunaan barang ). Dalam perekonomian jaman sekarang, suatu perusahaan harus memiliki faedah, yaitu kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan 5 faedah, diantaranya; faedah bentuk (form utility), faedah waktu (time utility), faedah tempat (place utility), faedah milik (ownership utility), dan faedah informasi (information utility).
Dari kelima faedah tersebut, pemasaran dapat membentuk 4 faedah, yaitu faedah waktu, tempat, milik, dan informasi. Sedangkan faedah bentuk dibentuk oleh kegiatan produksi.
KONSEP PEMASARAN
Marketing Concept merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Perusahaan yang menganut konsep pemasaran ini tidak hanya sekedar menjual, tetapi perusahaan juga harus memperhatikan konsumen serta kebutuhannya. Secara definitif, Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
PENDEKATAN STUDI PEMASARAN
Pendekatan yang dapat dipelajari dalam pemasaran; pendekatan serba fungsi (functional approach), serba lembaga (institutional approach), serba baranag (commodity approach), serba manajemen (managerial approach), serba sistem (total system approach).
1. Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah dan macam fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Fungsi pokok pemasaran; penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarsisasi dan grading, dan pengumpulan informasi pasar. Dan dari kedelapan fungsi tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga macam fungsi; fungsi pertukaran (pembelian dan penjualan), fungsi penyediaan fisik (pengangkutan dan penyimpanan), fungsi penunjang (pembelanjaan, penanggungan resiko, standardisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar.
PENDEKATAN SERBA LEMBAGA
Mempelajari tentang pemasaran dari segi organisasi/lembaga yang terlibat dalam kegiatan usaha, diantaranya; penyedia bahan/supplier, produsen, perantara pedagang, perantara agen, perusahaan saingan, pembeli akhir.
PENDEKATAN SERBA BARANG
Disebut juga pendekatan organisasi industri yang melibatkan tentang studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke titik konsumen akhir atau konsumen industri.
PENDEKATAN SERBA MANAJEMEN
Menitik beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Disini pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri dari variabel yang dapat dikontrol seperti produk, harga, dan promosi. Atau bisa juga variabel lingkungan. Jadi, pendekatan ini menekankan pada masalah-masalah yang dihadapi oleh produsen.
PENDEKATAN SERBA SISTEM
Adapun yang disebut dengan sistem pemasaran; yaitu kumpulan lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang yang saling memberikan pengaruh antara perusahaan dengan pasarnya. Dalam bentuk sederhana, elemen yang saling berinteraksi dalam sistem pemasaran adalah organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya.
STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Pemasaran dipegang oleh seorang manajer, yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Dan terdapat sub-sub bagian yang dibawahi oleh manajer pemasaran diantaranya: 1. Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang yang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah; perencanaan dan perdagangan, periklanan, riset pemasaran, dll. Sedangkan yang ke 2. Sub bagian penjualan umum, yang bertanggung jawab dalam masalah penjualan lapangan dan kegiatan kantor penjualan
PASAR
PENGERTIAN PASAR
Pasar dapat dianggap suatu tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Definisi pasar menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang memeliki keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar; orang, daya beli, dan kemauan.
MACAM-MACAM PASAR
Pada pokoknya, pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu;
1. Pasar Konsumen; dimana para pembeli barang yang dimaksudkan untuk dikonsumsikan.
2. Pasar Industri; individu-individu dan lembaga yang membeli barang untuk dipakai lagi untuk memproduksi barang lain yang akan dijual.
3. Pasar Penjual; dimana para pembeli yang dimaksudkan untuk untuk dijual atau disewakan kembali.
4. Pasar Pemerintah; dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintahan.
SEGMENTASI PASAR
Adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari satu produk kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
MARKETING MIX DAN PRODUK
PENGERTIAN MARKETING MIX
Dalam pemasaran, terdapat keputusan-keputusan yang dapat dikelompokkan kedalam 4 strategi; strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi, yang akan membentuk Marketing Mix yaitu kombinasi dari keempat strategi tersebut yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.
PENGERTIAN BARANG
Barang /Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
PENGGOLONGAN BARANG MENURUT TINGKAT PEMAKAIAN DAN KEKONGKRITANNYA
1. Barang Tahan Lama (Durable Goods); barang-barang yang dapat dipakai berkali-kali dan dalam jangka waktu yang lama.
2. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods); barang-barang yang hanya dapat dipakai satu kali saja dan dipakai dalam jangka waktu yang relatif sedikit.
3. Jasa; kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
PENGGOLONGAN BARANG MENURUT TUJUAN PEMAKAINYA
1. Barang Konsumsi; barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Yang dapat digolongkan kedalam; barang konveniein, barang shopping,barang spesial.
2. Barang Industri; barangt-barang yang dibeli dan untuk diproses lagi untuk dapat menghasilkan barang yang baru. Barang industri dapat dibedakan lagi menjadi; bahan baku, komponen dan barang setengah jaid, perlengkapan operasi, instalasi, peralatan ekstra.
SIKLUS KEHIDUPAN BARANG (PRODUCT LIFE CYCLE)
Siklus kehidupan barang terdiri atas lima tahap diantaranya; tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, sereta tahap kemunduran.
1. Tahap Perkenalan; barang mulai dipasarkan.
2. Tahap Pertumbuhan; kurve penjualan semakin meningkat dengan cepat karena permintaan yang meningkat.
3. Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan; penjualan tetap meningkat namun pada waktu berikutnya cenderung turun.
4. Tahap Kemunduran; penjualan semakin menurun serta labanya dan cenderung mengalami kerugian.
MERK
Brand atau Merk adalah suatu nama, istilah atau disain rancangan atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang serta untuk membedakan dari barang-barang yang dihasilkan oleh para pesaing.
SALURAN PEMASARAN
PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang dipakai oleh produsen untuk menyalurkan barang sampai pada konsumen. Adapun lembaga yang ikut andil dalam kegiatan saluran distribusi ini; produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.
ALTERNATIF SALURAN DISTRIBUSI UNTUK BARANG KONSUMSI DAN BARANG INDUSTRI
Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang, pakai perantara maupun tidak. Perantara adalah adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi diantara produsen dan konsumen. Adapun macam-macam perantara yang ada adalah; pedagang besar, pengecer, agen. Adapun perbedaan saluran distribusi, diantaranya; saluran 1 sampai dengan saluran sembilan. Dimana setiap saluran mempunyai perbedaan menurut panjang kegiatan salurannya serta perantaranya.
SALURAN DISTRIBUSI GANDA
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah dalak hal saluran distribusi, diantaranya; jenis barang yang dipasarkan, produsen yang menghasilkan produk, penyalur barang, dan pasar yang dituju.
Suatu perusahaan akan mencapai pasar yang berbeda, apabila mereka menjual; barang yang sama atau barang yang tidak ada kaitannya sama sekali.
PERANTARA SALURAN
Jenis-jenis perantara;
1. Pedagang Besar; pedagang besar dengan fungsi penuh ( melaksanakan seluruh fungsi pemasaran ). Dan pedagang besar dengan fungsi terbatas ( melaksanakan satu atau beberapa fungsi pemasaran ).
2. Pengecer; sangat berfungsi karena berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Jenis-jenis pengecer: General Merchandise Store ( menyediakan berbagai macam barang ), Single Line Store ( menyediakan barang-barang menurut kelompok barangnya ), Speciality Store ( menjual barang dengan jumlah yang terbatas )
3. Agen; adapun jenis-jenis agen yaitu agen penjualan, agen pembelian, agen pengangkutan.
JUMLAH PERANTARA DALAM SALURAN
1. Distribusi Intensif; menggunakan sebanyak mungkin penyalur ( jenis barang konvinien dan barang industri )
2. Distribusi Selektif; menggunakan sebatas penyalur dan untuk daerah geografis tertentu ( jenis barang shipping atau spesial ).
3. Distribusi Eksekutif; menggunakan hanya satu penyalur ( jenis barang industri jenis instalasi ).
DISTRIBUSI FISIK
Dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat dan waktu tertentu. Pada pokoknya, dua masalah penting dalam distribusi fisik yaitu pengangkutan dan penyimpanan.
1. Pengangkutan; pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang biasa diserahkan pada agen pengangkutan dengan dua cara, yaitu;
a. Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya; dengan truk, kereta apai, pipa, pesawat udara, dan kapal.
b. Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya; agen pengangkutan umum ( common carrier), agen pengangkutan kontrak ( contract carrier ), agen pengangkutan sendiri ( private carrier ), perantara pengangkutan ( freight forwarder ).
2. Penyimpanan; perusahaan dapat menyewa fasilitas yang disebut dengan gudang umum ( public worehouse).
PENENTUAN HARGA
ARTI PENTINGNYA HARGA
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip manajemen dalam penentuan harga adalah menitikberatkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT HARGA
1. Keadaan Perekonomian
2. Penawaran dan Permintaan; menurut teori, harga akan ditentukan pada suatu titik pertemuan antara kurve permintaan dan kurve penawaran.
3. Elastisitas Permintaan; sifat permintaan pasar. Adapun yang dikenal dengan istilah: inelastis ( perubahan harga untuk perubahan yang kecil terhadap volumenya ); elastis ( perubahan harga untuk perubahan yang semakin besar terhadap perubahan volumenya ); unitary elasticity ( perubahan harga akan mempengaruhi perubahan volume dengan proposional yang sama ).
4. Persaingan; persaingan tidak sempurna, oligopoli, monopoli.
5. Biaya; dasra penentuan harga
6. Tujuan Perusahaan; laba maksimum, volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, kembalinya modal dalam waktu tertentu.
7. Pengawasan Pemerintah
METODE-METODE PENETAPAN HARGA
1. Penetapan Harga Biaya Plus ( Cost Plus Pricing Method );
Biaya Total + Marjin = Harga Jual
2. Penetapan Harga Mark Up ( Mark Up Pricing Method )
Harga Beli + Mark Up = Harga Jual
3. Penetapan Harga Break Even ( Break Even Pricing Method )
Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel. Penghasilan Total adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh perusahaan dari penjualan produknya.
4. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar; harga tidak didasarkan oleh biaya tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
POLITIK PENETAPAN HARGA
1. Penetapan Harga Psikologis; untuk penjualan barang tingkat pengecer.
2. Price Lining; lebih banyak digunakam oleh pengecer daripada pedagang besar atau produsen.
3. Potongan Harga; pengurangan dari harga yang ada ( discount ). Contohnya ; potongan kuantitas, potongan dagang, potongan tunai, potongan musiman.
4. Penetapan Harga Geografis; pertimbangan ongkos angkut dan ongkos kirim. Diantaranya F.O.B Tempat Asal ( Point of Origin ) dimana ongkos angkut ditanggung pembeli, dan F.O.B Tujuan ( Destination ) dimana ongkos angkut ditanggung penjual beserta keamanannya.
PROMOSI DAN PERIKLANAN
PROMOSI
Merupakan suatu variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasar. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan promosi terdiri dari:
1. Periklanan; komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media.
a. Tujuan Periklanan; menjual atau meningkatkan penjualan barang atau jasa. Atau ada tujuan lain dari periklanan salah satunya; mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b. Jenis Periklanan; Periklanan Barang dan Periklana Kelembagaan.
c. Media Periklanan; Surat Kabar, majalah, Radio, Televisi Pos Langsung, Biro Periklanan.
PERSONAL SELLING, PROMOSI, PENJUALAN DAN PUBLISITAS
PERSONAL SELLING
Adalah interaksi antar individu, saling bertatap muka untuk menciptakan hubungan yang baik dalam pertukaran yang saling menguntungkan.
1. Proses Personal Selling
a. Persiapan Sebelum Penjualan
b. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
c. Pendekatan Pendahuluan
d. Melakukan Penjualan
e. Pelayanan Setelah Penjualan
2. Jenis Tugas Penjualan dan salesman
a. Trade Selling dan Merchandising Salesman
b. Missionary Selling dan Detailman
c. Technical Selling dan Sales Engineer
d. New Bussiness Selling dsn Pioneer Product Salesman
PROMOSI PENJUALAN
Promosi penjualan hanya menyangkut satu kegiatan promosi. Kegiatan ini membutuhkan alat-alat, seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hafiah, contoh barang, dsb.
PUBLISITAS
Merupakan suatu kegiatan dalam promosi yang dilakukan melalui suatu media. Sering publisitas tidak bersifat objektif, ada yang sifatnya menjelek-jelekkan dan ada pula yang menyanjung-nyanjung.
bab 10 pengantar bisnis
BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
PENGERTIAN
Dalam istilah luas dan fundamental, produksi adalah pengubahan bahan-bahan yang berasal dari sumber menjadi apa yang diinginkan oleh konsumen yang dapat berupa barang atau jasa. Dalam hal ini, arti produksi lebih luas dari apa yang dinamakna manufaktur. Disini, suatu perusahaan dapat bekerja sama dengan pedagang, pengecer, dan lembaga-lembaga lain yang menyediakan jasa. Dari situ, kita dapat melihat, bahwa perusahaan bisnis adalah organisasi / lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa yang ditujukan untuk memuaskan konsumen, serta diharapakan dari kegiatan tersebut dapat menghasilkan laba.
Serinh kali orang menanggap bahwa produktivitas itu adalah fasilitas produksi yang aktif. Dalam hal ini, produktivitas adalah suatu ukuran kasar yang menyangkut efektivitas penggunaan sumber-sumber yang efektif. Pada pokoknya, produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan tentang hubungan antara hasil dan sumber yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
PRODUKSI
Kegiatan produksi, pasti akan melibatkan bagian-bagian dalam perusahaan, jadi, tugas seorang manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan-keputusan itu diantaranya;
1. Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi manufaktur.
2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
SISTEM PRODUKSI MANUFAKTUR
Beberapa keputusan yang menentukan desain sistem produksi jang ka panjang, yaitu mengenai;
a. Desain produksi dari barang yang diproses ( pola, corak, dari barang dan jasa ).
b. Pemilihan / penentuan peralatan dan prosesnya ( peralatan yang akan dibeli untuk proses produksi dengan biaya yang minimum ).
c. Desain tugas ( pembagian tugas untuk kegiatan produksi sesuai dengan keahlian, kesehatan, dan biaya yang diperlukan ).
d. Lokasi dari fasilitas produksi ( penempatan fasilitas produksi/pabrik yang berkaitan dengan letak pasar sumber tenaga kerja dan material, serta pengawasan dan dampak yang ditimbulkan kepada lingkunagn ).
e. Layout dari fasilitas tersebut ( persiapan pabrik itu agar operasinya menjadi lebih efisien ).
Segala aktifitas tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan ke dalam;
1. Sifat Proses Produksi, berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat menjadi;
a. Proses ekstratif ( suatu proses produksi dimana sumber-sumber bahannya terdapat di alam ).
b. Proses analitik ( suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya ).
c. Proses fabrikasi ( proses yang mengubah bahan menjadi beberapa bentuk ).
d. Proses sintetik ( metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk ).
2. Jangka Waktu Produksi
a. Proses terus menerus ( continous process ), menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk menyiapkan segala peralatan dan mesin yang akan dipakai dan dibutuhkan dalam proses produksi. Istilah ini juga terdapat didalam industri yang hanya mempunyai satu saat operasi ( satu shift ) dan industri yang mempunyai kegiatan terus menerus tanpa berhenti selama periode waktu yang lama.
b. Proses terputus-putus ( intermittent process ), dimana mesin-mesin yang dipakai akan berhenti bekerja pada waktu-waktu tertentu.
3. Sifat Produk
a. Produksi standard, sering dihasilkan sejumlah barang untuk persediaan disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Penggunaan produksi standard ini membutuhkan modal yang besar untuk;
1. Memelihara sejumlah persediaan.
2. Menyediakan fasilitas penyimpanan ynag memadai.
3. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kejadian yang tidak diinginkan, dll.
b. Produksi pesanan, bilamana pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan.
KEGIATAN PRODUKSI
GAMBARAN SEKILAS
Dalam masalah ini, tugas manajer produksi adalah;
a. Perencaan produksi.
b. Organisasi produksi.
c. Pengendalian produksi.
d. Pemeliharaan peralatan.
e. Pengawasan dan pemeriksaan kualitas.
PERENCAAN PRODUKSI
Fungsi suatu produksi adalah manciptakan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masayarakat pada waktu dan harga yang sesuai. Perencanaan produksi berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi;
a. Jenis barang yang akan dibuat.
b. Jumlah barang yang akan dibuat.
c. Cara pembuatan.
Perncanaaa pertama adalah menentukan jenis barang yang akan dibuat. Ada 4 tahap yang akan dilakukan, yaitu;
a. Tahap pertama ( penentuan desain awal yang berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi ).
b. Tahap kedua ( penentuan desain barang yang tepat ).
c. Tahap ketiga ( penentuan cara pembuatan ).
d. Tahap keempat ( pembuatan ).
Keputusan tentang jumlah barang yang akan dibuat dipengaruhi oleh perkiraan penjualan ( sales forecast ) dan sekaligus mempengaruhi penentuan jenis mesin/peralatan yang akan digunakan.
ORGANISASI PRODUKSI
Besarnya organisasi suatu produksi yang diperlukan tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang diinginkan. Perlu dicatat bahwa sub bagian pengawasan produksi dan sub bagian inspeksi merupakan bagian yang berdiri sendiri, meskipun keduanya berada di dalam bagian produksi.
PENGENDALIAN PRODUKSI
Production Control merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ( pekerja, mesin, peralatan, dan material ) ke dalam suatu aliran yang akan memberikan hasil dengan ongkos minimum terkecil dan waktu tercepat.
Pengendalian produksi diantaranya;
a. Jenis-Jenis Pengendalian Produksi , ada dua macam pengendalian produksi, yaitu Order Control ( digunakan hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya ) dan Flow Control ( digunakan untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang ).
b. Tahap-Tahap Dalam Pengendalian Produksi, perencanaan, routing ( menentuka urutan-urutan dari proses produksi ), scheduling, dispatching ( perintah untuk melakukan kegiatana produksi yang ditulis dalam dispatch sheet yang berisi jenis barang, jumlah, desain, ukuran, bahan yang dipakai, mesin dan peralatan, petugas, kapan dimulai dan selesai, tujuan penjualan kepada siapa ).
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Krisis dan PERT
Analisis Jaringan Kerja adalah merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu dan biaya yang diperlukannya pun minim.
Analisis jaringan kerja kita sering disebut dengan Metode Jalur Kritis ( MJK ). Analisis ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks yang bertujuan untuk mendesain, merencanakan, mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengambil keputusan. Dalam PERT, ada anggapan yang menyatakan bahwa waktu untuk melaksanakan suatu kegiatan tidak menentu, sehingga digunakan optimis, pesimis, dan normal. Konsep dasar dari analisis kerja maupun MJK adalah;
1. Jaringan Kerja ( Network ), dua hal yang penting dan harus diketahui yaitu, aktivitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Dan kejadian adalah saat mula atau berakhirnya suatu aktivitas.
2. Jalur Kritis ( Critical Path ), adalah jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalur kritis ini memerlukan perhatian khusus, mengingat beberapa hal berikut;
a. Jalur ini menyoroti aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam waktu yang cepat.
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur ini akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
c. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan jalur ini, memungkinkan terjadinya kritis pada semua jalur lain.
Aktivitas Semu ( Dummy )
Adalah suatu aktivitas dalam jaringan yang membutuhkan nol dalam satuan waktu dan menggambarkan hubungan suatu kejadian yang lebih dahulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak saling berkaitan.
Keterbatasan –Keterbatasan Metode Jalur Kritis
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis;
1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu, hal ini tentu saja tidak sesuai pada apa yg terjadi di negara kita.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan statik dan bukan alat kontrol yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique ( PERT )
Untuk mengatasi keterbatasan yang telah disebutkan diatas, konsep yang digunakan MJK adalah;
a. Teori Probabilitas ( memperhitungkan ketidak pastian masa yang akan datang ).
b. Gagasan Analisis Statistik ( memperkirakan standard penyimpanan waktu penyelesaian pekerjaan ).
c. Membuat yang baru sebagai alat kontrol yang dinamik.
Di dalam PERT digunakan 3 macam waktu perkiraan, yaitu;
a. Waktu yang paling optimis.
b. Waktu yang paling pesimis.
c. Waktu normal.
Dapat digunakan dengan rumus;
Wh = Wo + 4 Wn + Wp
6
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Bahan baku adaah suatu yang dominan dalam proses produksi, dimana, apabila persediaan dalam jumlah yang besar mengandunga banyak resiko;
a. Hilang dan rusak.
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang besar.
c. Usang.
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar.
Begitu pula bila terlalu sedikti, segala sesuatunya akan sulit dan serba kekurangan, oleh karena itu, hendak semuanya dapat dikatakan cukup. Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis yang dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan ekonomis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor;
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun.
b. Biaya pemesanan.
c. Biaya penyimpanan.
d. Harga bahan baku.
Jumlah pemesana yang paling ekonomis dapat dihitung dengan menggunakan rumus;
JPEE = 2 X K X Bp
H X Bs
K = Jumlah Kebutuhan bahan baku per tahun.
Bp = Biaya pemesanan.
Bs = Biaya penyimpanan ( % )
H = Harga bahan baku per unit
PEMELIHARAAN PERALATAN
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian dalam pemeliharaan adalah;
a. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah.
b. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan proses produksi.
c. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen.
d. Membayar claim.
e. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan.
Kenaikan biaya pemeliharaan cenderung disebabkan oleh;
1. Selalu terjadi kenaikkan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan.
2. Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya.
3. Peralatan baru biasanay lebih mahal.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem yang dapat digunakan untuk pengorganisasian pemeliharaan peralatan;
a. Di desantrilisir menurut pusat biaya atau departemen ( masing-masing bagian mempunyai seksi pemeliharaantersendiri.
b. Sentralisasi ( hanya memiliki satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan.
Adapun program dalam pemeliharaan peralatan;
a. Penyusunan perencanaan.
b. Mengatur jadwal waktu dan beban pekerjaan.
c. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan.
d. Mengatur penggunaan suku cadang.
e. Mengatur program latihan ( training ).
f. Mengatur distribusi waktu.
PENGAWASAN KUALITAS DAN INSPEKSI
Terdapat 4 tahapan dalam pengawasan kualitas, yaitu;
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar ( konsumen ).
2. Tahap penentuan desain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan.
4. Tahap penggunaan di lapangan.
Pengawasan Kualitas di dala Produksi
Pernedaan antara pengawasan dan inspeksi; inspeksi adalah penyusunan cara-cara pengaturan karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah ditentukan. Sedangkan pengawasan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan diinspeksi.
Konsep probabilitas sangat memegang peranan dengan cara menetapkan perencanaan contoh ( sampel ) yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang-barang yang dihasilkan.
Bagan Pengawasan ( Control Chart )
Penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri;
1. Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan.
2. Penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan. Dapat disebabkan oleh;
a. Perbedaan-perbedaan antara para pekerja.
b. Perbedaan-perbedaan antara mesin-mesin.
c. Perbedaan-perbedaan antara bahan baku ( material ).
d. Perbedaan karena interaksi dua atau ketiga faktor diatas.
LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI PABRIK
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru;
a. Dekat dengan pasar.
b. Dekat dengan bahan baku.
c. Ongkos transport.
d. Penyediaan tenaga kerja.
e. Penyediaan sumber tenaga kerja.
f. Penyediaan sumber tenaga / energi.
g. Lingkungan sekitar.
h. Iklim.
CARA PENENTUAN LOKASI PABRIK
a. Cara kualitatif ( mengadakan penilaian kualitatif terhadapa faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap lokasi.
b. Cara kuantitatif
a. Cara yang sederhana.
b. Cara yang kompleks.
LAYOUT FASILITAS PABRIK
Adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi. Adapun tujuan pokok dari layout pabrik;
a. Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
b. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
c. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
d. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.
e. Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.
Dalam hal ini, layout dibagi menjadi dua, yaitu;
1. Process Layout; penysunan fasilitas produksi ( mesin-mesin ) dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu.
2. Prouct Layout; pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Syarat-syarat;
a. Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
b. Permintaan cukup stabil.
c. Barang yang dihasilkan terstandardisir.
d. Komponen-komponen ( suku cadang ) dapat saling ditukarkan.
e. Penyediaan material yang ajeg.
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
PENGERTIAN
Dalam istilah luas dan fundamental, produksi adalah pengubahan bahan-bahan yang berasal dari sumber menjadi apa yang diinginkan oleh konsumen yang dapat berupa barang atau jasa. Dalam hal ini, arti produksi lebih luas dari apa yang dinamakna manufaktur. Disini, suatu perusahaan dapat bekerja sama dengan pedagang, pengecer, dan lembaga-lembaga lain yang menyediakan jasa. Dari situ, kita dapat melihat, bahwa perusahaan bisnis adalah organisasi / lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa yang ditujukan untuk memuaskan konsumen, serta diharapakan dari kegiatan tersebut dapat menghasilkan laba.
Serinh kali orang menanggap bahwa produktivitas itu adalah fasilitas produksi yang aktif. Dalam hal ini, produktivitas adalah suatu ukuran kasar yang menyangkut efektivitas penggunaan sumber-sumber yang efektif. Pada pokoknya, produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan tentang hubungan antara hasil dan sumber yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
PRODUKSI
Kegiatan produksi, pasti akan melibatkan bagian-bagian dalam perusahaan, jadi, tugas seorang manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan-keputusan itu diantaranya;
1. Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi manufaktur.
2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
SISTEM PRODUKSI MANUFAKTUR
Beberapa keputusan yang menentukan desain sistem produksi jang ka panjang, yaitu mengenai;
a. Desain produksi dari barang yang diproses ( pola, corak, dari barang dan jasa ).
b. Pemilihan / penentuan peralatan dan prosesnya ( peralatan yang akan dibeli untuk proses produksi dengan biaya yang minimum ).
c. Desain tugas ( pembagian tugas untuk kegiatan produksi sesuai dengan keahlian, kesehatan, dan biaya yang diperlukan ).
d. Lokasi dari fasilitas produksi ( penempatan fasilitas produksi/pabrik yang berkaitan dengan letak pasar sumber tenaga kerja dan material, serta pengawasan dan dampak yang ditimbulkan kepada lingkunagn ).
e. Layout dari fasilitas tersebut ( persiapan pabrik itu agar operasinya menjadi lebih efisien ).
Segala aktifitas tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan ke dalam;
1. Sifat Proses Produksi, berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat menjadi;
a. Proses ekstratif ( suatu proses produksi dimana sumber-sumber bahannya terdapat di alam ).
b. Proses analitik ( suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya ).
c. Proses fabrikasi ( proses yang mengubah bahan menjadi beberapa bentuk ).
d. Proses sintetik ( metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk ).
2. Jangka Waktu Produksi
a. Proses terus menerus ( continous process ), menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk menyiapkan segala peralatan dan mesin yang akan dipakai dan dibutuhkan dalam proses produksi. Istilah ini juga terdapat didalam industri yang hanya mempunyai satu saat operasi ( satu shift ) dan industri yang mempunyai kegiatan terus menerus tanpa berhenti selama periode waktu yang lama.
b. Proses terputus-putus ( intermittent process ), dimana mesin-mesin yang dipakai akan berhenti bekerja pada waktu-waktu tertentu.
3. Sifat Produk
a. Produksi standard, sering dihasilkan sejumlah barang untuk persediaan disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Penggunaan produksi standard ini membutuhkan modal yang besar untuk;
1. Memelihara sejumlah persediaan.
2. Menyediakan fasilitas penyimpanan ynag memadai.
3. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kejadian yang tidak diinginkan, dll.
b. Produksi pesanan, bilamana pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan.
KEGIATAN PRODUKSI
GAMBARAN SEKILAS
Dalam masalah ini, tugas manajer produksi adalah;
a. Perencaan produksi.
b. Organisasi produksi.
c. Pengendalian produksi.
d. Pemeliharaan peralatan.
e. Pengawasan dan pemeriksaan kualitas.
PERENCAAN PRODUKSI
Fungsi suatu produksi adalah manciptakan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masayarakat pada waktu dan harga yang sesuai. Perencanaan produksi berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi;
a. Jenis barang yang akan dibuat.
b. Jumlah barang yang akan dibuat.
c. Cara pembuatan.
Perncanaaa pertama adalah menentukan jenis barang yang akan dibuat. Ada 4 tahap yang akan dilakukan, yaitu;
a. Tahap pertama ( penentuan desain awal yang berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi ).
b. Tahap kedua ( penentuan desain barang yang tepat ).
c. Tahap ketiga ( penentuan cara pembuatan ).
d. Tahap keempat ( pembuatan ).
Keputusan tentang jumlah barang yang akan dibuat dipengaruhi oleh perkiraan penjualan ( sales forecast ) dan sekaligus mempengaruhi penentuan jenis mesin/peralatan yang akan digunakan.
ORGANISASI PRODUKSI
Besarnya organisasi suatu produksi yang diperlukan tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang diinginkan. Perlu dicatat bahwa sub bagian pengawasan produksi dan sub bagian inspeksi merupakan bagian yang berdiri sendiri, meskipun keduanya berada di dalam bagian produksi.
PENGENDALIAN PRODUKSI
Production Control merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ( pekerja, mesin, peralatan, dan material ) ke dalam suatu aliran yang akan memberikan hasil dengan ongkos minimum terkecil dan waktu tercepat.
Pengendalian produksi diantaranya;
a. Jenis-Jenis Pengendalian Produksi , ada dua macam pengendalian produksi, yaitu Order Control ( digunakan hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya ) dan Flow Control ( digunakan untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang ).
b. Tahap-Tahap Dalam Pengendalian Produksi, perencanaan, routing ( menentuka urutan-urutan dari proses produksi ), scheduling, dispatching ( perintah untuk melakukan kegiatana produksi yang ditulis dalam dispatch sheet yang berisi jenis barang, jumlah, desain, ukuran, bahan yang dipakai, mesin dan peralatan, petugas, kapan dimulai dan selesai, tujuan penjualan kepada siapa ).
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Krisis dan PERT
Analisis Jaringan Kerja adalah merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu dan biaya yang diperlukannya pun minim.
Analisis jaringan kerja kita sering disebut dengan Metode Jalur Kritis ( MJK ). Analisis ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks yang bertujuan untuk mendesain, merencanakan, mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengambil keputusan. Dalam PERT, ada anggapan yang menyatakan bahwa waktu untuk melaksanakan suatu kegiatan tidak menentu, sehingga digunakan optimis, pesimis, dan normal. Konsep dasar dari analisis kerja maupun MJK adalah;
1. Jaringan Kerja ( Network ), dua hal yang penting dan harus diketahui yaitu, aktivitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Dan kejadian adalah saat mula atau berakhirnya suatu aktivitas.
2. Jalur Kritis ( Critical Path ), adalah jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalur kritis ini memerlukan perhatian khusus, mengingat beberapa hal berikut;
a. Jalur ini menyoroti aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam waktu yang cepat.
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur ini akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
c. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan jalur ini, memungkinkan terjadinya kritis pada semua jalur lain.
Aktivitas Semu ( Dummy )
Adalah suatu aktivitas dalam jaringan yang membutuhkan nol dalam satuan waktu dan menggambarkan hubungan suatu kejadian yang lebih dahulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak saling berkaitan.
Keterbatasan –Keterbatasan Metode Jalur Kritis
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis;
1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu, hal ini tentu saja tidak sesuai pada apa yg terjadi di negara kita.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan statik dan bukan alat kontrol yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique ( PERT )
Untuk mengatasi keterbatasan yang telah disebutkan diatas, konsep yang digunakan MJK adalah;
a. Teori Probabilitas ( memperhitungkan ketidak pastian masa yang akan datang ).
b. Gagasan Analisis Statistik ( memperkirakan standard penyimpanan waktu penyelesaian pekerjaan ).
c. Membuat yang baru sebagai alat kontrol yang dinamik.
Di dalam PERT digunakan 3 macam waktu perkiraan, yaitu;
a. Waktu yang paling optimis.
b. Waktu yang paling pesimis.
c. Waktu normal.
Dapat digunakan dengan rumus;
Wh = Wo + 4 Wn + Wp
6
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Bahan baku adaah suatu yang dominan dalam proses produksi, dimana, apabila persediaan dalam jumlah yang besar mengandunga banyak resiko;
a. Hilang dan rusak.
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang besar.
c. Usang.
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar.
Begitu pula bila terlalu sedikti, segala sesuatunya akan sulit dan serba kekurangan, oleh karena itu, hendak semuanya dapat dikatakan cukup. Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis yang dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan ekonomis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor;
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun.
b. Biaya pemesanan.
c. Biaya penyimpanan.
d. Harga bahan baku.
Jumlah pemesana yang paling ekonomis dapat dihitung dengan menggunakan rumus;
JPEE = 2 X K X Bp
H X Bs
K = Jumlah Kebutuhan bahan baku per tahun.
Bp = Biaya pemesanan.
Bs = Biaya penyimpanan ( % )
H = Harga bahan baku per unit
PEMELIHARAAN PERALATAN
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian dalam pemeliharaan adalah;
a. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah.
b. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan proses produksi.
c. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen.
d. Membayar claim.
e. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan.
Kenaikan biaya pemeliharaan cenderung disebabkan oleh;
1. Selalu terjadi kenaikkan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan.
2. Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya.
3. Peralatan baru biasanay lebih mahal.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem yang dapat digunakan untuk pengorganisasian pemeliharaan peralatan;
a. Di desantrilisir menurut pusat biaya atau departemen ( masing-masing bagian mempunyai seksi pemeliharaantersendiri.
b. Sentralisasi ( hanya memiliki satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan.
Adapun program dalam pemeliharaan peralatan;
a. Penyusunan perencanaan.
b. Mengatur jadwal waktu dan beban pekerjaan.
c. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan.
d. Mengatur penggunaan suku cadang.
e. Mengatur program latihan ( training ).
f. Mengatur distribusi waktu.
PENGAWASAN KUALITAS DAN INSPEKSI
Terdapat 4 tahapan dalam pengawasan kualitas, yaitu;
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar ( konsumen ).
2. Tahap penentuan desain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan.
4. Tahap penggunaan di lapangan.
Pengawasan Kualitas di dala Produksi
Pernedaan antara pengawasan dan inspeksi; inspeksi adalah penyusunan cara-cara pengaturan karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah ditentukan. Sedangkan pengawasan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan diinspeksi.
Konsep probabilitas sangat memegang peranan dengan cara menetapkan perencanaan contoh ( sampel ) yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang-barang yang dihasilkan.
Bagan Pengawasan ( Control Chart )
Penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri;
1. Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan.
2. Penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan. Dapat disebabkan oleh;
a. Perbedaan-perbedaan antara para pekerja.
b. Perbedaan-perbedaan antara mesin-mesin.
c. Perbedaan-perbedaan antara bahan baku ( material ).
d. Perbedaan karena interaksi dua atau ketiga faktor diatas.
LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI PABRIK
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru;
a. Dekat dengan pasar.
b. Dekat dengan bahan baku.
c. Ongkos transport.
d. Penyediaan tenaga kerja.
e. Penyediaan sumber tenaga kerja.
f. Penyediaan sumber tenaga / energi.
g. Lingkungan sekitar.
h. Iklim.
CARA PENENTUAN LOKASI PABRIK
a. Cara kualitatif ( mengadakan penilaian kualitatif terhadapa faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap lokasi.
b. Cara kuantitatif
a. Cara yang sederhana.
b. Cara yang kompleks.
LAYOUT FASILITAS PABRIK
Adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi. Adapun tujuan pokok dari layout pabrik;
a. Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
b. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
c. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
d. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.
e. Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.
Dalam hal ini, layout dibagi menjadi dua, yaitu;
1. Process Layout; penysunan fasilitas produksi ( mesin-mesin ) dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu.
2. Prouct Layout; pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Syarat-syarat;
a. Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
b. Permintaan cukup stabil.
c. Barang yang dihasilkan terstandardisir.
d. Komponen-komponen ( suku cadang ) dapat saling ditukarkan.
e. Penyediaan material yang ajeg.
November 18, 2010
tugas pengantar bisnis bab 8
BAB 8
GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan dalam konsep lama adalah usaha untuk menyediakan barang. sedangkan konsep baru menyatakan bahwa pembelanjaan adalah suatu usaha yang menyangkut bagaimana suatu perusahaan mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mendistribusikan laba. Pada prinsipnya, pembelanjaan menyangkut fungsi perusahaanyang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Secara ringkas, manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Dalam suatu perusahaan, perusahaan wajib memelihara keseimbangan harta dan kewajiban demi kelangsungan hidupnya, diantaranya keseimbangan kuantitatif; keseimbangan nilai rupiah antar kekayaan dengan utang dengan syarat-syarat tertentu. Sedangkan keseimbangan kualitatif; keseimbangan antar elemen-elemenkekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.
PENGGUNAAN DANA
Gambaran Umum
Penggunaan dana dibagi kedalam dua penggolongan, yaitu pengguanaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tertentu di harta perusahaan ( aktiva lancar ) diharapkan dapat ditukar dalam bentuk uang/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Sedangkan penggunaan dana jangka panjang dapat diakatakan sebagai contohnya adalah aktiva tetap, dimana elemen-elemen ini tidak dapat ditukar dalam bentuk uang tunai/kas dalam jangka waktu satu tahun.
Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Yaitu sejumlah uang tunai yang ada dalam perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kas. Namun, kas tidak hanya digolongkan dalam bentuk uang tunai, ada juga cek. Dalam pengelolaan kas, seorang manajer keuangan wajib memegang prinsip umum, yaitu; meminimumkan jumlah kas yang diperlukan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Jika perusahaan memiliki kewajiban yang harus dibayar, maka tentu saja perusahaan harus dapat membayarnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, keadaan tersebut dinamakan likuid.
a. Aliran Kas
Pada mulanya, kas dapat ditimbulkan oleh adanya penjualan. Namun walaupun sebagian besar penjualan itu berupa tunai, tetap saja ada yang berupa kredit yang menimbulkan adanya piutang. Sebagian kecil piutang itu pasti ada juga yang tidak dapat ditagih yang masuk kedalam elemen piutang ragu-ragu. Dan bilamana piutang itu telah dibayar, maka akan masuk kedalam elemen kas. Itu adalah sebagian kecil dari aliran kas, masih banyak lagi kegiatan yang mempengaruhi keadaan kas. sebagian dari aliran kas yang keluar, terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pengeluaran biaya-biaya entah operasi maupun diluar operasi.
b. Anggaran Kas
Tanggung jawab seorang manajer keuangan dalam pengelolaan aliran kas berupa;
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan.
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
2. Surat-Surat Berharga
Seorang manajer keuangan dapat menginvestasikan aks kedalam surat-surat berharga untuk menungkatkan harta kekayaan perusahaan. Surat-surat berharga yang sedang beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito ( certificates of deposit ) ; tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.
3. Piutang
Piutang digunakan untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan menarik pembeli-pembeli yang baru dengan cara memberikan kredit kepada pembeli. Piutang ini dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva. Keputusan apakah perusahaan dapat memberikan piutang atau tidak adalah informasi-informasi tentang kemempuan pembeli membayar piutang. Pada umumnya, penjualan kredit ini berputar tidak sampai satu tahun, bahkan hanya beberapa minggu saja.
4. Persediaam
Perusahaan harus bisa memenuhi permintaan pembeli secara cepat, maka harus mempunyai investasi antara lain persediaan barang dalam proses, persediaan barang setengah jadi, persediaan barang jadi.
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Dalam perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Aktiva tetap tersebut dapat berupa;
1. Tanah; merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan; perusahaan harus menentukan umurnya, dan setiap tahun perusahaan harus menyisihkan dana untuk biaya penyusutan atau depresiasi, dan depresiasi akan menentukan besarnya pendapatan bersih setelah pajak. Dengan kata lain, depresiasi akan menurunkan besar pajak yang harus dibayar.
3. Peralatan; dapat berupa mesin, peralatan angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam proses produksi.
Kemudian, siapakah yang mempunyai wewenang untuk membeli aktiva tetap? Biasanya, pembelian yang menyangkut jumlah besar menjadi wewenang direktur, sedangkan jika pembeliannya menyangkut jumlah yang lebih kecil, menjadi wewenang manajemen yang ada dalam perusahaan.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Analisis ini bertujuan untuk menentukan apakah investasi itu memebrikan kontribusi yang baik atau tidak untuk sebuah perusahaan. Terdapat tiga metode analisis investasi;
a. Metode net present value ( NPV )
b. Metode internal rate of return ( IRR )
c. Metode pay off period ( POP )
Metode NPV dan IRR mengukur efisiensi investasi dari aspek penggunaan uang, sedangkan metode ketiga POP mengukur efisiensi dari aspek waktu. Dan metode NPV dan POP menerapkan konsep time value of money ( bunga berbunga dari uang yang ditanamkan ) yang dipengaruhi oleh 3 faktor: nilai uang pada saat ini ( present value ), nilai uang yang akan datang, dan tingkat bunga ( tingkat rate of return ).
SUMBER DANA
Macam – Macam Sumber Dana
Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana melalui penambahan dana, namun setelah itu akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam ( modal asing ) dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan ( modal sendiri ) yang mempunyai perbedaan pada jangka waktunya, tuntutan terhadap kekayaan, dan hak bersuara dalam perusahaan, walaupun pada dasarnya sama-sama berasal dari luar perusahaan. Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu;
1. Berasal dari dalam perusahaan; pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ( pembelanjaan intern ), yang meliputi: penggunaan laba perusahaan, penggunaan cadangan, penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan. Selain itu terdapat juga pembelanjaan intensif, yaitu menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.
2. Berasal dari luar perusahaan; pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ( pembelanjaan ekstern ) yang meliputi: dana dari pemilik atau peserta ( pembelanjaan sendiri ),dana dari utang atau pinjaman ( pembelanjaan asing ).
Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih;
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit ( kredit jangka pa njang saja, kredit jangka pendek saja, atau keduanya )
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5. Menggunakan dana intern dan ekstern
Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan adalah dengan memenuhinya dengan harta sendiri. Namun, biasanya jumlahnya terbatas dan kurang menguntungkan jika dipakai sendiri, dana intern ini dapat diinvestasikan.
Apabila perusahaan mengalami peermasalahan ini, pemecahannya adalah menggunakan prinsip opportunity cost yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai.
Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari kredit dan modal sendiri dalam bentuk saham. Kredit dapat digoilongkan menjadi 2 kelompok, yaitu;
1. Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari setahun, diantaranya: kredit rekening koran, kredit belening, kredit wesel, kredit penjual, kredit pembelian, dan aksep.
2. Kredit Jangka Panjang adala kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun, diantaranya: hipotik, obligasi, kredit bank, dan kredit dari negara lain .
Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya perusahaan mengambil kredit jangka panjang atau kredit jangka pendek, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
1. Bunga kredit jangka pendek, biasanya, beban bunga kredit jangka pendek > beban bunga kredit jangka panjang.
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank; bunga yang diterima dari bank apabila menyimpan uangnya di bank.
4. Jangka waktu pemakaian modal; bisa beberapa bulan atau bisa lebih dari satu tahun.
5. Jangka kritis; jangka waktu dimana penggunaan modal asing jangka pendek sama besar dengan apabila perusahaan menggunakan modal asing jangka panjang. Jangka kritis ini dapat dihitung dengan;
X= Kpj – Bs x 360 hari atau 12 bulan
Kpd - Bs
Dimana;
X = Jangka Kritis
Kpj = Bunga Kredit Jangka Panjang
Kpd = Binga Kredit Jangka Pendek
Bs = Bunga Simpanan Bank
Adapun asumsi dlam rumus tersebut;
Kpd > Kpj > Bs
Adapun kriteria yang dapat dipakai oleh perusahaan dalam menetukan kredit apakah yang akan diambil;
a. Jangka Kritis; apabila jangka waktu penggunaan modal > jangka kritis, maka kredit jangka panjang. Dan sebaliknya, jangka waktu penggunaan modal < jangka kritis, maka kredit jangka pendek. b. Beban Bunga; dari segi beban bunga, manakah yang lebih rendah, itulah yang dipakai. Kredit Lembaga Keuangan Kredit yang diminta oleh perusahaan akan diterima apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Kelayakan tersebut dapat dinilai dari 4C, yaitu: 1. Capital; perusahaan harus memiliki sekurang-kurangnya 25% dari jumlah kredit. 2. Capability; kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan membayar bunga. 3. Collateral; jaminan yang berupa harta perusahaan yang termasuk harta tetap yaitu sekurang-kurangnya 150% dari jumlah kredit. 4. Character; sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit. Kredit Kelayakan Keputusan Presiden no. 14A dikeluarkan untuk membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Jaminannya tidak harus dengan aktiva tetap, tetapi cukup dengan surat perintah kerja ( SPK ) dari pemberi kerja ( bouwheer ). Besarnya jredit juga terbatas, yakni hanya 30 % dari kontrak kerja yang ditandatangani. Likuiditas dan Solvabilitas Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat nerasa perusahaan dengan alat ukur “ likuiditas dan solvabiulitas “. 1. Likuiditas; kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan: a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saatnya ditagih atau bila telah jatub tempo, yang disebut “ likuiditas badan usaha “. b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari, yang disebut “ likuiditas perusahaan “. Untuk menentukan likuiditas, dapat digunakan rumus; a. Current Ratio; Aktiva lancar : Utang lancar b. Quick Ratio ; Aktiva lancar - Persediaan Utang lancar 2. Solvabilitas; kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utangnya saat perusahaan tersebut dibubarkan. Dapat digunakan rumus: Total Aktiva Total Utang Dengan demikian, jika ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan memiliki beberapa kemungkinan, yaitu: a. Solvabel – likuid b. Insolvabel – likuid c. Solvabel – ilikuid d. Insovabel – ilikuid Rentabilitas Secara umum; kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut dapat juga dipakai sebagai alat pengukur dalam pengambilan keputusan tentang masalah financial leverage yaitu masalah apakah dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing ataukah modal sendiri. Adapun macam-macam rentabilitas; a. Rentabilitas Ekonomis Kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal ( asing maupun sendiri ) yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut b. Rentabilitas Modal Sendiri Kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Kedua jenis tersebut memiliki kaitan yang erat. Adapun kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan manakah yang akan diambil, yaitu; a. Apabila rentabilitas ekonomis < tingkat bunga modal asing, maka lebih baik menggunakan modal sendiri. b. Apabila rentabilitas ekonomis > tingkat bunga modal asing, maka lebih baik menggunakan modal asing.
Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan untuk selalu besar, karena akan menaikkan deviden.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
Saham
Saham merupakan tanda penyertaan dalam perusahaan yang dapat dibedakan menjadi;
1. Saham Biasa ( Common Stock ), merupakan saham tanpa hak istimewa, artinya, para pemilik akan membagikan keuntungan ( deviden ) apabila perusahaan memperoleh laba.
2. Saham Preferen ( Preffered Stock ), merupakan saham dengan hak istimewa, yaitu; pembagian deviden yang didahulukan, pembagian deviden kumulatif, dan pembagian kekayaan yang didahulukan. Disamping itu, kelemahan saham ini adalah para pemegangnya tidak memiliki hak suara didalam rapat pemegang saham.
Obligasi
Secara formal merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat obligasi; dapat diperjual belikan, terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya, terdapat kewajiban untuk membayar bunga, terdapat jangka waktu yang pasti.
Jenis – Jenis Obligasi
Semua jenis obligasi dapat digolongkan berdasarkan faktor-faktor;
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan; obligasi umum ( pemerintah ) dan obligasi perusahaan ( perusahaan umum, jawatan, PT, dsb )
2. Sesuai dengan karakter jaminan; tanpa jaminan dan dengan jaminan
Selain itu, jenis-jenis obligasi yang lain; Coupon bond, Callabel bond, dan Convetrible bond.
Pasar Modal
Sesuai dengan sifat saham, dapat diperjual belikan. Perusahaan yang akan menjual saham harus memenuhi syarat tertentu, salah satunya, tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melauli lembaga perantara.
GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan dalam konsep lama adalah usaha untuk menyediakan barang. sedangkan konsep baru menyatakan bahwa pembelanjaan adalah suatu usaha yang menyangkut bagaimana suatu perusahaan mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mendistribusikan laba. Pada prinsipnya, pembelanjaan menyangkut fungsi perusahaanyang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Secara ringkas, manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Dalam suatu perusahaan, perusahaan wajib memelihara keseimbangan harta dan kewajiban demi kelangsungan hidupnya, diantaranya keseimbangan kuantitatif; keseimbangan nilai rupiah antar kekayaan dengan utang dengan syarat-syarat tertentu. Sedangkan keseimbangan kualitatif; keseimbangan antar elemen-elemenkekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.
PENGGUNAAN DANA
Gambaran Umum
Penggunaan dana dibagi kedalam dua penggolongan, yaitu pengguanaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tertentu di harta perusahaan ( aktiva lancar ) diharapkan dapat ditukar dalam bentuk uang/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Sedangkan penggunaan dana jangka panjang dapat diakatakan sebagai contohnya adalah aktiva tetap, dimana elemen-elemen ini tidak dapat ditukar dalam bentuk uang tunai/kas dalam jangka waktu satu tahun.
Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Yaitu sejumlah uang tunai yang ada dalam perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kas. Namun, kas tidak hanya digolongkan dalam bentuk uang tunai, ada juga cek. Dalam pengelolaan kas, seorang manajer keuangan wajib memegang prinsip umum, yaitu; meminimumkan jumlah kas yang diperlukan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Jika perusahaan memiliki kewajiban yang harus dibayar, maka tentu saja perusahaan harus dapat membayarnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, keadaan tersebut dinamakan likuid.
a. Aliran Kas
Pada mulanya, kas dapat ditimbulkan oleh adanya penjualan. Namun walaupun sebagian besar penjualan itu berupa tunai, tetap saja ada yang berupa kredit yang menimbulkan adanya piutang. Sebagian kecil piutang itu pasti ada juga yang tidak dapat ditagih yang masuk kedalam elemen piutang ragu-ragu. Dan bilamana piutang itu telah dibayar, maka akan masuk kedalam elemen kas. Itu adalah sebagian kecil dari aliran kas, masih banyak lagi kegiatan yang mempengaruhi keadaan kas. sebagian dari aliran kas yang keluar, terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pengeluaran biaya-biaya entah operasi maupun diluar operasi.
b. Anggaran Kas
Tanggung jawab seorang manajer keuangan dalam pengelolaan aliran kas berupa;
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan.
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
2. Surat-Surat Berharga
Seorang manajer keuangan dapat menginvestasikan aks kedalam surat-surat berharga untuk menungkatkan harta kekayaan perusahaan. Surat-surat berharga yang sedang beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito ( certificates of deposit ) ; tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.
3. Piutang
Piutang digunakan untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan menarik pembeli-pembeli yang baru dengan cara memberikan kredit kepada pembeli. Piutang ini dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva. Keputusan apakah perusahaan dapat memberikan piutang atau tidak adalah informasi-informasi tentang kemempuan pembeli membayar piutang. Pada umumnya, penjualan kredit ini berputar tidak sampai satu tahun, bahkan hanya beberapa minggu saja.
4. Persediaam
Perusahaan harus bisa memenuhi permintaan pembeli secara cepat, maka harus mempunyai investasi antara lain persediaan barang dalam proses, persediaan barang setengah jadi, persediaan barang jadi.
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Dalam perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Aktiva tetap tersebut dapat berupa;
1. Tanah; merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan; perusahaan harus menentukan umurnya, dan setiap tahun perusahaan harus menyisihkan dana untuk biaya penyusutan atau depresiasi, dan depresiasi akan menentukan besarnya pendapatan bersih setelah pajak. Dengan kata lain, depresiasi akan menurunkan besar pajak yang harus dibayar.
3. Peralatan; dapat berupa mesin, peralatan angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam proses produksi.
Kemudian, siapakah yang mempunyai wewenang untuk membeli aktiva tetap? Biasanya, pembelian yang menyangkut jumlah besar menjadi wewenang direktur, sedangkan jika pembeliannya menyangkut jumlah yang lebih kecil, menjadi wewenang manajemen yang ada dalam perusahaan.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Analisis ini bertujuan untuk menentukan apakah investasi itu memebrikan kontribusi yang baik atau tidak untuk sebuah perusahaan. Terdapat tiga metode analisis investasi;
a. Metode net present value ( NPV )
b. Metode internal rate of return ( IRR )
c. Metode pay off period ( POP )
Metode NPV dan IRR mengukur efisiensi investasi dari aspek penggunaan uang, sedangkan metode ketiga POP mengukur efisiensi dari aspek waktu. Dan metode NPV dan POP menerapkan konsep time value of money ( bunga berbunga dari uang yang ditanamkan ) yang dipengaruhi oleh 3 faktor: nilai uang pada saat ini ( present value ), nilai uang yang akan datang, dan tingkat bunga ( tingkat rate of return ).
SUMBER DANA
Macam – Macam Sumber Dana
Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana melalui penambahan dana, namun setelah itu akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam ( modal asing ) dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan ( modal sendiri ) yang mempunyai perbedaan pada jangka waktunya, tuntutan terhadap kekayaan, dan hak bersuara dalam perusahaan, walaupun pada dasarnya sama-sama berasal dari luar perusahaan. Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu;
1. Berasal dari dalam perusahaan; pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ( pembelanjaan intern ), yang meliputi: penggunaan laba perusahaan, penggunaan cadangan, penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan. Selain itu terdapat juga pembelanjaan intensif, yaitu menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.
2. Berasal dari luar perusahaan; pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ( pembelanjaan ekstern ) yang meliputi: dana dari pemilik atau peserta ( pembelanjaan sendiri ),dana dari utang atau pinjaman ( pembelanjaan asing ).
Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih;
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit ( kredit jangka pa njang saja, kredit jangka pendek saja, atau keduanya )
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5. Menggunakan dana intern dan ekstern
Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan adalah dengan memenuhinya dengan harta sendiri. Namun, biasanya jumlahnya terbatas dan kurang menguntungkan jika dipakai sendiri, dana intern ini dapat diinvestasikan.
Apabila perusahaan mengalami peermasalahan ini, pemecahannya adalah menggunakan prinsip opportunity cost yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai.
Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari kredit dan modal sendiri dalam bentuk saham. Kredit dapat digoilongkan menjadi 2 kelompok, yaitu;
1. Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari setahun, diantaranya: kredit rekening koran, kredit belening, kredit wesel, kredit penjual, kredit pembelian, dan aksep.
2. Kredit Jangka Panjang adala kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun, diantaranya: hipotik, obligasi, kredit bank, dan kredit dari negara lain .
Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya perusahaan mengambil kredit jangka panjang atau kredit jangka pendek, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
1. Bunga kredit jangka pendek, biasanya, beban bunga kredit jangka pendek > beban bunga kredit jangka panjang.
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank; bunga yang diterima dari bank apabila menyimpan uangnya di bank.
4. Jangka waktu pemakaian modal; bisa beberapa bulan atau bisa lebih dari satu tahun.
5. Jangka kritis; jangka waktu dimana penggunaan modal asing jangka pendek sama besar dengan apabila perusahaan menggunakan modal asing jangka panjang. Jangka kritis ini dapat dihitung dengan;
X= Kpj – Bs x 360 hari atau 12 bulan
Kpd - Bs
Dimana;
X = Jangka Kritis
Kpj = Bunga Kredit Jangka Panjang
Kpd = Binga Kredit Jangka Pendek
Bs = Bunga Simpanan Bank
Adapun asumsi dlam rumus tersebut;
Kpd > Kpj > Bs
Adapun kriteria yang dapat dipakai oleh perusahaan dalam menetukan kredit apakah yang akan diambil;
a. Jangka Kritis; apabila jangka waktu penggunaan modal > jangka kritis, maka kredit jangka panjang. Dan sebaliknya, jangka waktu penggunaan modal < jangka kritis, maka kredit jangka pendek. b. Beban Bunga; dari segi beban bunga, manakah yang lebih rendah, itulah yang dipakai. Kredit Lembaga Keuangan Kredit yang diminta oleh perusahaan akan diterima apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Kelayakan tersebut dapat dinilai dari 4C, yaitu: 1. Capital; perusahaan harus memiliki sekurang-kurangnya 25% dari jumlah kredit. 2. Capability; kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan membayar bunga. 3. Collateral; jaminan yang berupa harta perusahaan yang termasuk harta tetap yaitu sekurang-kurangnya 150% dari jumlah kredit. 4. Character; sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit. Kredit Kelayakan Keputusan Presiden no. 14A dikeluarkan untuk membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Jaminannya tidak harus dengan aktiva tetap, tetapi cukup dengan surat perintah kerja ( SPK ) dari pemberi kerja ( bouwheer ). Besarnya jredit juga terbatas, yakni hanya 30 % dari kontrak kerja yang ditandatangani. Likuiditas dan Solvabilitas Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat nerasa perusahaan dengan alat ukur “ likuiditas dan solvabiulitas “. 1. Likuiditas; kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan: a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saatnya ditagih atau bila telah jatub tempo, yang disebut “ likuiditas badan usaha “. b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari, yang disebut “ likuiditas perusahaan “. Untuk menentukan likuiditas, dapat digunakan rumus; a. Current Ratio; Aktiva lancar : Utang lancar b. Quick Ratio ; Aktiva lancar - Persediaan Utang lancar 2. Solvabilitas; kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utangnya saat perusahaan tersebut dibubarkan. Dapat digunakan rumus: Total Aktiva Total Utang Dengan demikian, jika ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan memiliki beberapa kemungkinan, yaitu: a. Solvabel – likuid b. Insolvabel – likuid c. Solvabel – ilikuid d. Insovabel – ilikuid Rentabilitas Secara umum; kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut dapat juga dipakai sebagai alat pengukur dalam pengambilan keputusan tentang masalah financial leverage yaitu masalah apakah dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing ataukah modal sendiri. Adapun macam-macam rentabilitas; a. Rentabilitas Ekonomis Kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal ( asing maupun sendiri ) yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut b. Rentabilitas Modal Sendiri Kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Kedua jenis tersebut memiliki kaitan yang erat. Adapun kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan manakah yang akan diambil, yaitu; a. Apabila rentabilitas ekonomis < tingkat bunga modal asing, maka lebih baik menggunakan modal sendiri. b. Apabila rentabilitas ekonomis > tingkat bunga modal asing, maka lebih baik menggunakan modal asing.
Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan untuk selalu besar, karena akan menaikkan deviden.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
Saham
Saham merupakan tanda penyertaan dalam perusahaan yang dapat dibedakan menjadi;
1. Saham Biasa ( Common Stock ), merupakan saham tanpa hak istimewa, artinya, para pemilik akan membagikan keuntungan ( deviden ) apabila perusahaan memperoleh laba.
2. Saham Preferen ( Preffered Stock ), merupakan saham dengan hak istimewa, yaitu; pembagian deviden yang didahulukan, pembagian deviden kumulatif, dan pembagian kekayaan yang didahulukan. Disamping itu, kelemahan saham ini adalah para pemegangnya tidak memiliki hak suara didalam rapat pemegang saham.
Obligasi
Secara formal merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat obligasi; dapat diperjual belikan, terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya, terdapat kewajiban untuk membayar bunga, terdapat jangka waktu yang pasti.
Jenis – Jenis Obligasi
Semua jenis obligasi dapat digolongkan berdasarkan faktor-faktor;
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan; obligasi umum ( pemerintah ) dan obligasi perusahaan ( perusahaan umum, jawatan, PT, dsb )
2. Sesuai dengan karakter jaminan; tanpa jaminan dan dengan jaminan
Selain itu, jenis-jenis obligasi yang lain; Coupon bond, Callabel bond, dan Convetrible bond.
Pasar Modal
Sesuai dengan sifat saham, dapat diperjual belikan. Perusahaan yang akan menjual saham harus memenuhi syarat tertentu, salah satunya, tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melauli lembaga perantara.
Oktober 24, 2010
TUGAS RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 5
BAB 5
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi merupakan hal yang penting dari sebuah kegiatan atau usaha. Suatu kerjasama dalam organisasi sangat bergantung pada kerjasama tim. Jika salah satu anggota tidak sempurna mengerjakan sesuatu, maka dapat menimbulkan akibat yang fatal.
APAKAH yang DIMAKSUD dengan ORGANISASI???
Dalam berbagai aktivitas, diperlukan suatu organisasi yang mengatur kerjasama antar anggota. Jangankan manusia, hewan sekalipun membutuhkan organisasi. Banyak keberhasilan suatu usaha yang dipengaruhi oleh keberhasilan organisasi dalam usaha tersebut.
Menurut Boone Kurtz, organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Selain itu, organisasi mencakup tiga elemen pokok, yaitu interaksi manusia, kegiatan mengarah pada tujuan, dan struktur. Perusahaan sederhana atau kecil, fungsi pengorganisasiannya pun masih sangatlah sederhana. Namun, semakin tumbuh dan maju suatu perusahaan, maka pengorganisasian pun sangat dibutuhkan.
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
ORGANISASI FORMAL
Merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Struktur formal dibuat untuk meliputi pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap yang anggotanya bertanggung jawab terhadap pekerjaannya masing-masing dan merupakan bagian yang dapat dilihat dalam bagan organisasi. Faktor yang harus diperhatikan diantaranya; wewenag; tanggung jawab; pertanggung jawaban; delegasi; dan koordinasi.
ORGANISASI INFORMAL
Adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Hubungan ini terjadi karena adanya interaksi manusia dan membentuk keakraban. Komunikasi dalam hubungan ini berjalan cepat dari mulut ke mulut yang disebut sistem tanaman rambat. Komunikasi yang terjadi bisa hanya rekayasa, dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangkan. Kelompok kerja yang terdapat dalam organisasi dibagi dalam tiga kelompok, yaitu;
· Anggota-anggota kelompok dalam ( inner group )
· Anggota-anggota kelompok pinggir
· Anggota-anggota kelompok luar ( out group )
SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Organisasi yang Disentralisir
Merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang disuatu pusat,biasanya eksekutuif puncak. Beberapa kebaikannya; pengendalian yang lebih efektif; memperpendek jangka pengambilan keputusan; memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Sedangkan kerugiannya; beban kerja pada eksekutif pusat akan semakin berat jika perusahaan bertambah pusat; hanya memberi pengalaman yang sedikit pada manajer muda dalam pengambilan keputusan.
Organisasi yang Didesentralisir
Merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanankan pada jenjang tertinggi. Beberapa perusahaan mendesentralisasikan pengambilan keputusannya karena mereka tahu bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda.
STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
Setiap organisasi akan terlebih dahulu memusatkanperhatian pada kegiatan-kegiatan utama untuk mencapai tujuan. Koordinasi tentang kegiatan setiap karyawan merupakan tanggung jawab yang lain dari manajemen karena mereka harus “kompak”.
PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi formal terdiri dari 3 elemen, yaitu;
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah pada tujuan
3. Struktur
Tujuan perusahaan yang berupa menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing pada konsumen. Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Sehingga tujuan-tujuan itu dipecah kedalam tujuan-tujuan khusus.
Hierarki Tujuan
Berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan khusus yang ditetapkan oleh karyawan. Jumlah jenjang dalam hierarki bergantung pada besarnya kekomplekkan perusahaan.
Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dari menganalisis kegiatan-kegiatan utama organisasi.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Pendelegasian adalah tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan. Manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas dan diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab itu dan setelah semua itu, bawahan akan memberikan pertanggung jawaban.
Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada Di Bawah Seorang Manajer???
Jumlah optimal bawahan yang diperlukan oleh atasan disebut rentangan pengendalian. Faktor-faktor krisis yang mempengaruhi rentangan pengendalian adalah;
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi
Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Akan tetapi masalah komunikasi ini semakin banyak seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan.
Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Seorang filusuf dan sejarahwan Inggris bernama C. Northcote Parkinson menjelaskan dalam bukunya, Parkinson’s law: “pekerjaan itu meningkat sedemikian rupa sehingga mengisi waktu yang tersedia untuk penyelesaiannya”. Ia menerapkan hukumnya pada organisasi dan menggambarkan bagaimana jumlah karyawan dalam sebuah perusahaan meningkat selama satu periode mengikuti pekerjaan yang dilakukan. Menurut beliau, kecenderungan menambah karyawan disebabkan oleh beberapa sebab, yaitu;
1. Keinginan manajer untuk membuat “kerajaan”
2. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Dalam suatu organisasi, pastilah terjadi hubungan. Semakin banyak dan maju suatu organisasi, semakin banyak pulalah hubungab yang akan terjadi. Oleh karena itu, perlulah dibuat bagan untuk menggambarkan situasi hubungan tersebut. Bagan itu disebut dengan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasarnya adalah pembagian kekuasaan ( authority ) dan tanggung jawab ( responsibility ). Bentuk organisasi, diantaranya; organisasi garis ( line organization ); organisasi garis dan staff ( line and staf organization ); organisasi fungsional ( functional organization ); komite ( comitte ) dan organisasi matrik.
ORGANISASI GARIS
Menunjukkan bahwa bagian yang paling atas adalah orang yang sibuk dan ahli dalam berbagai macam kegiatan. Apabila kegiatan yang ada sudah sangat kompleks dan luas, tidak mungkin lagi dilakukan oleh satu orang saja. Oleh karena itu, organisasi ini biasanya diterapkan di perusahaan kecil.
a. Kebaikan Organisasi Garis
· Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
· Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan
· Pimpinan dapat lebih cepat memberi perintah
· Menghemat biaya
b. Keburukan Organisasi Garis
· Sering terdapat birokrasi sehingga dapat menghambat jalannya perusahaan
· Tidak adanya spesialisasi dalam pemberian tugas
· Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian
Organisasi Garis Dan Staff
Merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Struktur organisasi ini baik dipakai oleh perusahaan sedang dan besar. Tugas kepala akan semakin berat, oleh karena itu diperlukan tenaga-tenaga ahli yang dapat memberi saran dan fungsi maka itu dibuatlah staff.
Hubungan-hubungan yang terjadi antara pimpinan dan bawahan disebut dengan hubungan garis. Hubungan yang terjadi antara manajer manajer pengiklanan dan manajer penelitian adalah tidak langsung. Oleh karena itu disebut hubungan staff.
a. Kebaikan Organisasi Garis dan Staff
· Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya
· Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan
· Staf dapat mendidik para petugas
· Adanya kesatuan dalam pimpinan
b. Keburukan Organisasi Garis dan Staff
· Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah
· Dapat menimbulkan anggapan bahwa staff dapat lebih dipercaya dibandingkan atasan
· Staf dapat juga disalahkanapabila saran yang diberikan tidak mendapatkan hasil
ORGANISASI FUNGSIONAL
Dalam organisasi ini, manajer adalah spesialis atau ahli dan bawahannya mempunyai beberapa pimpinan. Frederick W Taylor dengan Scientific Managementnyat telah mengemukakan ide tentang organisasi fungsional untuk sebuah pabrik. Fungsi-fungsi perencanaan dan administrasi dipegang oleh Time and Cost Clerk, Instruction Card Clerks, dan Order of Work Clerk. Sedangkan Gang Boss, Speed Boss, Repair Boss, dan Inspectormengerjakan kegiatan produksidi pabrik; Disciplinary bertugas memelihara kepatuhan terhadap semua peraturan yang ada bagi para pekerja maupun pimpinan.
a. Kebaikan Organisasi Fungsional
· Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
· Tugas para manajer menjadi lebih ringan
b. Keburukan Organisasi Fungsional
· Membingungkan para pekrja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
· Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan pimpinan
· Kesulitan yang timbul tidak bisa cepat diatasi
· Kurangnya koordinasi dapat menimbulkan perselisihan
ORGANISASI KOMITE
Sering digunakan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan dan dapat dibentuk di semua bagian dalam organisasi. Dalam membentuk komite, harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut;
1. Susananya bersifat santai dan informal
2. Semua anggota ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas yang dibebankan kepadanya
4. Anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota lain
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
a. Kebaikan Organisasi Komite
· Suatu forum untuk saling bertukar pendapat
· Keputusan ditentukan bersama-sama
· Menciptakan koordinasi yang lebih baik
· Meningkatkan pengawasan karena dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana
b. Keburukan Organisasi Komite
· Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
· Keharusan untuk berkompromi
· Sering menimbulkan kesimpang siuran
· Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
ORGANISASI MATRIK
Organisasi matrik juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian berbeda distukan untuk mengerjakan proyek khusus. Kebaikan utama dari organisasi matriks adalah keluwesan dan kemampuannya untuk memusatkan sumber-sumber pada masalah atau proyek.
a. Kebaikan Organisasi Matrik
· Luwes
· Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik
· Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada
b. Keburukan Organisasi Matrik
· Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan tradisional
· Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim
· Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer bagian lain
PELAKU PENGORGANISASIAN
Manusia adalah sumber utama dari setiap perusahaan. Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.
KELOMPOK KERJA
Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa dan merupakan satu kelompok. ( verton a musselman and john h jackson ). Dalam kelompok, setiap anggotanya mesti mempunyai kebutuhan, dapat berupa; kebutuhan berkomunikasi; kebutuhan mempertahankan harga dan kepentingan ekonomi; dan kebutuhan akan keamanan dan perlindungan. Dan keanggotaan bergantung pada beberapa hal, diantaranya; keakraban satu sama lain; kepentingan bersama; pekerjaan serupa; dan persahabatan.
MOTIVASI
Motivasi merupakan motif internyang menyebabkan seseorang akan melakukan apa yang mereka kehendaki.
Jenjang Kebutuhan Karyawan
Menurut Abraham M. Maslow, kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi tidak akan lama menjadi motivator meskipun dapat muncul kembali sebagai motivator. Teori dasar motivasi menurut beliau menekankan kepada dua ide dasar, yaitu;
1. Orang yang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2. Kebutuhan manusai dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika suatu kebutuhan terpenuhi, maka kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatannya akan muncul dan memerlukan untuk dipenuhi.
PEKERJAAN dan SIKAP JABATAN
Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencakup sikap ke arah supervisi kerja, pembayaran, mitra karyawan, dan promosi. Oleh Musselmah dan Jackson, kepuasan jabatan dipandang sebagai indikator yang bermanfaat bagi manajemenuntuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalahdalam angkatan kerja organisasi. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkam kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak hal yang sama.
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan suatu pekerjaan. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk memimpin karyawan. Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan suatu iklim kerja bagi karyawan.
Langganan:
Postingan (Atom)